Babak Baru Kasus HRS, Satgas Covid-19 Minta Warga Kerumunan Megamendung-Petamburan Jalani Tes

- 23 November 2020, 17:13 WIB
Habib Rizieq Shihab (HRS) saat menyapa massa yang menjemputnya di Terminal 3 Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Selasa (10/11/2020) lalu. Setelah dikabarkan sakit usai mengadakan  acara pernikahan putrinya beberapa waktu lalu, HRS dikabarkan akan jalani tes usap (Swab test) secara mandiri tanpa menggunakan fasilitas dari pemerintah. ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal/aww.
Habib Rizieq Shihab (HRS) saat menyapa massa yang menjemputnya di Terminal 3 Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Selasa (10/11/2020) lalu. Setelah dikabarkan sakit usai mengadakan acara pernikahan putrinya beberapa waktu lalu, HRS dikabarkan akan jalani tes usap (Swab test) secara mandiri tanpa menggunakan fasilitas dari pemerintah. ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal/aww. /MUHAMMAD IQBAL/ANTARA FOTO

“Hal ini sangat penting agar bisa sesegera mungkin diketahui apakah mereka yang ikut kerumunan tersebut terpapar atau tidak,” ujar Kepala BNPB tersebut.

Antisipasi bisa dilakukan pemerintah jika sudah ada hasil yang menunjukkan positif atau tidaknya masyarakat yang terlibat. Mereka yang terkonfirmasi positif bisa segera mengisolasi diri baik di fasilitas yang disediakan pemerintah atau secara mandiri.

Baca Juga: Ika Darma Ayu Universitas Islam Negeri Unggah ‘Pray For Tukdana’, Apa yang Terjadi?

"Apabila sudah positif lewat swab PCR, maka harus dilakukan langkah-langkah sedini mungkin. Baik isolasi mandiri secara personal yang direkomendasi petugas puskesmas atau isolasi yang disiapkan pemerintah," ujar Doni dikutip PikiranRakyat-Indramayu.com dari ANTARA.

Doni mengatakan bahwa ada peluang sembuh sampai 100 persen bagi orang yang memiliki gejala ringan saat terjangkit Covid-19. Hal ini dilihat dari pengalaman 8 bulan jalannya pandemi.

Potensi kesembuhan itu menurun jika warga tersebut diketahui positif selepas menderita gejala sedang atau berat.

Baca Juga: Update Corona Indramayu Senin, 23 November 2020: Lonjakan Terjadi Cukup Tinggi dari Kalangan IRT

”Adapun masuk fase gejala berat, kematian mencapai 5,5 persen. Dan ketika masuk fase kritis, angka kematian jadi sangat tinggi 67,4 persen.

"Inilah tugas kita menyampaikan pesan ke masyarakat agar sukarela bersedia pemeriksaan swab, apakah PCR atau antigen. Upaya untuk mengetahui secara dini akan membantu percepatan penyembuhan," tutur pria kelahiran Cimahi, Jawa Barat tersebut.***

Halaman:

Editor: Suci Nurzannah Efendi

Sumber: Antara


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah