Pedagang Pasar Kecam Tindakan Ustaz Maheer At-Thuwailibi Terkait Dugaan Hina Habib Luthfi Bin Yahya

16 November 2020, 07:49 WIB
Pedagang Pasar Kalimalang, Cakung, Jakarta Timur melakukan aksi kecaman pada Minggu, 15 November 2020. /RRI

PR INDRAMAYU - Sejumlah pedagang pasar yang tergabung dalam Rumah Ekonomi Rakyat (Rekor), mengecam tindakan Ustaz Maheer At-Thuwailibi di Pasar Kalimalang, Cakung, Jakarta Timur.

Diketahui Belakangan ini, Maheer menjadi sorotan publik lantaran diduga menghina Habib Luthfi Bin Yahya melalui postingan di akun twitternya.

Alhasil, kecaman pun datang bergantian terhadap ulah simpatisan FPI tersebut.

Baca Juga: Tatap Peluang ke Semifinal UEFA Nations League, Assist Lukaku dan Gol Mertens Jadi Pahlawan Belgia

Dikutip Pikiranrakyat-Indramayu.com dari laman RRI Senin, 16 November 2020, tweet yang diunggah Maheer tidak lama setelahnya dihapus.

Namun, sebagian warganet telah menscreenshot unggahan tersebut dan menyinggungnya di kolom komentar tweet Maheer lainnya.

"Hari ini Komite Pedagang Pasar KPP bersama anak-anak pasar, seluruhnya itu ingin menyampaikan bahwa anak pasar itu tidak terima atas dihinanya Habib Lutfi Bin Yahya, guru kami tercinta," kata Ketua Umum Komite Pedagang Pasar (KPP), Abdul Rosyid Arsad di Pasar Kalimalang, Cakung, Jakarta Timur, Minggu, 15 November 2020 kemarin.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Senin, 16 November 2020: Gemini Jangan Terlalu Yakin Hingga Leo Punya Kartu Truf

Sebagai bentuk kecaman, sejumlah pedagang pasar turun langsung ke Pasar Kalimalang, Cakung dengan membawa spanduk dan poster.

Selain itu, aksi kecaman juga dituangkan dalam brosur yang kemudian dibagikan kepada pembeli di Pasar Kalimalang.

Rosyid turut mengimbau agar organisasi FPI dapat menjaga keharmonisan antar umat Islam.

Baca Juga: Ternyata 5 Makanan Ini Bisa Menjadi Penyebab Hidung Meler, Susu Salah Satunya?

"Bagaimana ciptakan kondisi harmonis dan damai untuk Indonesia, sekaligus juga sesama ulama harus bisa merangkul dan juga bagaimana sesama kelompoknya harus harmonis. Jangan ciptakan premanisme dan radikalisme,” ujar Rasyid.***

Editor: Evi Sapitri

Sumber: RRI

Tags

Terkini

Terpopuler