Peringati Hari Santri Nasional, Ma'ruf Amin Tilik Peran Penting Santri Turut Berjuang Lawan Penjajah

22 Oktober 2020, 19:42 WIB
Wakil Presiden RI Ma'ruf Amin /Biro Press Keseketariatan Presiden /

PR INDRAMAYU - Wakil Presiden RI, Ma’ruf Amin menyampaikan harapannya dalam peringatan Hari Santri Nasional yang diselenggarakan Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS) secara daring pada Kamis, 22 Oktober 2020.

Mantan ketua MUI ini mengatakan Hari Santri Nasional ditetapkan untuk memperingati penerbitan fatwa oleh KH Hasyim Asyari pada 22 Oktober 1945.

Salah satunya agar umat Islam ikut berjihad melawan penjajah. Puncaknya terjadi pada peristiwa 10 November 1945 di Surabaya.

Baca Juga: Banyak Aktivitas dan Sering Gendong Sang Buah Hati, Intip Tips Cegah Tulang Keropos '3S' ala Raisa

Ma’ruf Amin juga mengatakan peringatan Hari Santri menjadi momentum syukur bagi umat Islam.

Karena peran penting santri yang turut berjuang mencapai kemerdekaan Indonesia diakui negara. Meski menunggu 70 tahun untuk mendapat pengakuan ini.

"Tanggal 10 November itu kemudian dijadikan sebagai Hari Pahlawan, tetapi 22 Oktober belum ditetapkan, baru tahun 2015 Hari Santri muncul,” kata Ma’ruf Amin.

Baca Juga: Rilis Ponsel Terbaru, Oppo A92 6GB Jadi Pesaing Ketat Poco X3 NFC dan Realme 7, Cek Spesifikasinya!

“Walaupun sesudah 70 tahun, kita bersyukur bahwa peran santri di dalam perjuangan membela negara (Indonesia) melawan penjajah, memperoleh pengakuan dari negara," lanjut Wakil Presiden.

Dikutip PikiranRakyat-Indramayu.com dari Antaranews, pengakuan ini, menunjukkan peran santri tidak hanya sebagai tokoh agama dan tokoh dakwah.

Akan tetapi, santri juga mampu ikut berjuang bersama pahlawan dalam merebut kemerdekaan.

Baca Juga: Pemerintah Dukung Ekspansi Bioskop 'Konvensional' ke Platform Digital, Produk Bajakan Jadi Sorotan

"Perjuangan yang dilakukan para santri tersebut merupakan bentuk jihad karena pada masa itu penjajahan terhadap rakyat Indonesia harus diakhiri. 

“Namun, kini jihad yang harus dilakukan para santri adalah membawa perubahan lebih baik terhadap pembangunan bangsa," ujarnya.

Ma’ruf Amin juga mengatakan, pada waktu itu jihad ialah perang melawan Belanda. Jihad pada sekarang ini esensinya yaitu melakukan perbaikan dan perubahan.

Baca Juga: Kasus Positif Covid-19 di Amerika Serikat Melonjak Tajam, Evers: Teman-teman, Tolong Tetap di Rumah!

Wakil Presiden Ma’ruf Amin berharap pondok pesantren yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia sebanyak 28.000 ini, dapat ikut membawa perubahan dan mendorong pembangunan secara merata.

Dengan menjadikan pesantren sebagai pencetak santri yang berkualitas, pusat dakwah, dan pusat pengembangan ekonomi kerakyatan.***

Editor: Suci Nurzannah Efendi

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler