Sentil Pondok Pesantren, Mahfud MD: Kewajiban Lawan Penyakit Sama dengan Kewajiban Menjalankan Agama

3 September 2020, 14:27 WIB
Mahfud MD /Antaranews.com

PR INDRAMAYU - Penularan virus corona di Tanah Air masih belum menunjukkan tanda-tanda peredaan.

Jumlah kasus harian masih di atas 2.000 orang, bahkan sempat melonjak ke angka 3.000 belum lama ini.

Hal ini disebabkan masih banyak masyarakat yang masih mengabaikan anjuran pemerintah dengan tidak menerapkan protokol kesehatan.

Baca Juga: Petani Pakcoy Menjerit Harga Jual Sayuran Anjlok, Obral Gratis Jadi Pilihan Daripada Harus Dijual

Pelanggaran serupa juga terjadi di lingkugan pondok pesantren, hingga membuat Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD angkat bicara.

Mahfud MD juga menyentil pondok pesantren (ponpes) yang tidak disiplin menerapkan protokol kesehatan.

"Penularan corona di dalam pondok pesantren itu mungkin terjadi akibat tidak disiplin menjalankan protokol kesehatan," kata Mahfud di Jakarta, sebagaimana diberitakan Warta Ekonomi dengan judul 'Mahfud MD Sentil Pondok Pesantren Gara-Gara...'.

Baca Juga: Bukan dokter, Ketua IDI : Masyarakatlah Garda Terdepan Penanganan Covid-19

Keterangan Mahfud itu mengomentari tentang penularan Covid 19 di Ponpes di Banyuwangi, Jawa timur (Jatim).

Menurutnya, meski sebagai lembaga pendidikan yang tertutup dari lingkungan luar, pesantren harus tetap mematuhi protokol kesehatan untuk mencegah Covid-19.

Mahfud yakin kemungkinan masyarakat tertular virus corona semakin kecil jika patuh menggunakan masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak.

Baca Juga: Kasus Positif Covid-19 di Indramayu Meningkat, Kali ini Menyasar Usia Pelajar, 6 Orang Meninggal

"Karena kewajiban melawan penyakit itu sama dengan kewajiban menjalankan agama. Apa gunanya kita mau belajar, mau dakwah kalau kita tidak sehat kalau kita terancam oleh penyakit. Sebab itu, kalau pesantren ingin maju, ikuti protokol kesehatan," tegasnya.

Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) itu juga mengatakan, saat ini pemerintah tengah menjalankan pemulihan ekonomi nasional. Namun demikian, ditegaskannya, pemerintah tetap melakukan penanggulangan pandemi Covid19.

"Dua cabang ini tidak boleh sendiri, tidak boleh kita mau memulihkan ekonomi, menghidupkan pesantren, tapi Covid-nya tidak disembuhkan," jelasnya.

Baca Juga: Terlena Liburan, Tiga Bintang PSG Dinyatakan Positif Corona, Salah Satunya Neymar?

Sekadar informasi, salah satu ponpes di Banyuwangi, Jatim, dikarantina massal usai menjadi klaster penyebaran corona. Akses jalan menuju ponpes ditutup dan tidak boleh ada pihak yang keluar masuk.

Komandan Komando Distrik Militer (Dandim) 0825 Banyuwangi Letkol (inf) Yuli Eko Purwanto menjelaskan, selama karantina di lingkungan ponpes, tidak boleh ada yang keluar masuk kecuali petugas kesehatan dan logistik.

"Selama proses karantina, ponpes dijaga ketat oleh satu Satuan Setingkat Kompi (SSK) tim gabungan dari TNI, Polri dan Satpol PP Pemerintah Kabupaten Banyuwangi. Untuk kebutuhan santri di ponpes terdapat dapur umum," terangnya.*** (Redaksi WE Online)

Editor: Suci Nurzannah Efendi

Sumber: Warta Ekonomi

Tags

Terkini

Terpopuler