Peran MDF Pria 16 Tahun dalam Parodi Lagu Indonesia Raya yang Berhasil Diringkus Bareskrim Polri

2 Januari 2021, 20:07 WIB
Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Kepolisian Republik Indonesia, Irjen Pol Argo Yuwono dalam konferensi pers di Gedung Bareskrim Polri, Jumat, 1 Januari 2021. / Pikiran Rakyat/Amir Faisol/

PR INDRAMAYU - MDF, seorang pria berusia 16 tahun asal Cianjur ditangkap Bareskrim Polri.

Hal ini karena adanya kasus video di YouTube yang berjudul Indonesia Raya namun dibuat parodi dan liri video.

Bareskrim Polri mengamankan MDF pada Kamis malam, 31 Desember 2020.

Baca Juga: Video Syur Gisel dan MYD, Roy Suryo Ungkap Durasi Lebih dari 19 Detik hingga Tanggal Detail Dibuat

Barang bukti yang berhasil diamankan adalah ponsel, komputer dan akte kelahiran MDF.

Penangkapan ini dilakukan setelah Bareskrim Polri berkomunikasi dengan Polis Diraja Malaysia (PDRM) yang sudah mengamankan NJ WNI yang tinggal di Sabah, Malaysia.

Ini peran MDF yang diungkap Bareskrim Polri sebagaimana diberitakan Pikiran-rakyat.com sebelumnya dalam artikel Polri Ringkus Pelaku Lain Parodi Indonesia Raya, Ternyata Dalangnya MDF Asal Cianjur.

Argo Yuwono mengatakan, dalam kasus ini MDF dan NJ memang saling berteman di dunia maya. Keduanya sudah saling bertukar informasi dan saling berkomunikasi. Keduanya bahkan sering bertengkar via dunia maya.

Baca Juga: UPDATE Penambahan Jumlah Pasien Covid-19 di Indonesia, Total Kasus Mencapai 758.473 Orang

Dalam kasus parodi lagu Indonesia Raya ini, MDF menggunakan nama NJ, kemudian menandai lokasi pembuatannya di Malaysia termasuk menggunakan nomor Malaysia.

"Akhirnya NJ marah sama MDF. Salahnya NJ membuat kanal youtube Channel My ASEAN isinya mengedit yang sudah disebar MDF. Dia menambahi gambar babi oleh NJ. Jadi MDF dan NJ sama-sama membuat," kata Argo Yuwono dalam konferensi pers di Gedung Bareskrim Polri, Jumat, 1 Januari 2020.

Baca Juga: Sumbang Tambahan Kasus Covid-19, Gubernur Jabar Kembali Terapkan PSSB Proporsional di Tiga Kota Ini

Parodi Indonesia Raya sempat meresahkan publik

Argo Yuwono mengatakan, munculnya parodi lagu Indonesia Raya ini memang sempat menimbulkan sentimen dari publik tanah air. Itu lantaran saluran YouTube dalam video itu terdeteksi di Malaysia.

"Dan banyak WNI yang rasa nasionalismenya muncul dan kemudian banyak melakukan kegiatan-kegiatan yang tidak senang dengan adanya video tersebut," ungkapnya.

Baca Juga: Hasil Survei Jajak Pendapat, Lebih dari 75 Persen Responden Puas dengan Pemulihan Ekonomi Nasional

"Kenapa begitu? karena setelah dilihat nomor HP, tag lokasi ada di Malaysia. sehingga kita merasakan bahwa wah kok ini seperti ini. Yang benar ini melecehkan negara kita. Lagu kebangsaan kita," tutur Argo Yuwono.

Mengetahui hal itu, Siber Bareskrim Polri langsung melakukan penelusuran dan berkomunikasi dengan PDRM malalui zoom.

"Itu tidak tinggal diam langsung melakukan penyelidikan dan membuat tim akhirnya berkoordinasi dengan PDRM Malaysia jadi kemarin selain menggunakan HP juga menggunakan zoom antara Bareskrim Polri dengan PDRM saling bertukar informasi berkaitan dengan adanya video di kanal YouTube tadi," katanya.*** (Amir Faisol/Pikiran-rakyat.com)

Editor: Asytari Fauziah

Sumber: Pikiran Rakyat

Tags

Terkini

Terpopuler