Gunung Semeru Keluarkan Guguran Lava Pijar, Kini Berstatus Waspada Level II

28 November 2020, 17:43 WIB
Gunung Semeru /Instagram @yudi.pix
 
PR INDRAMAYU - Memiliki ketinggian mencapai 3.676 meter dari permukaan laut (MDPL), gunung Semeru berada di perbatasan antara Kabupaten Lumajang dan Malang, Jawa Timur.
 
Berdasarkan laporan pengamatan petugas PPGA Semeru yang diterima BPBD Lumajang, gunung Semeru meluncurkan guguran lava pijar sebanyak empat kali.
 
"Guguran lava pijar dari puncak Gunung Semeru terjadi pada Jumat 27 November 2020 malam," ungkap Kabid Pencegahan Kesiapsiagaan dan Logistik BPBD Kabupaten Lumajang Wawan Hadi Siswoyo di Lumajang, Sabtu 28 November 2020.
 
Baca Juga: Bukan Hanya Wali Kota Cimahi, KPK juga Tahan Komisaris RSU Kasih Bunda di Tempat Berbeda
 
Dari laporan yang diterima BPBD Lumajang, menyebutkan terjadi guguran lava pijar sebanyak empat kali.
 
Jarak luncurnya sejauh 200-300 meter ke arah besuk kobokan pada periode pengamatan 27 November 2020 pukul 00.00 hingga 24.00 WIB.
 
"Jarak luncur guguran lava pijar tersebut sangat jauh dari permukiman warga, sehingga hanya terlihat sinar api dari kejauhan dan warga tetap tenang karena hal tersebut merupakan aktivitas rutin gunung berapi yang aktif," tuturnya.
 
Baca Juga: Pasien Meninggal Indramayu Covid-19 Semakin Tinggi, Relawan Diturunkan untuk Makamkan Jenazah
 
Pengamatan pada Jumat 27 November 2020, aktivitas gunung Semeru selama 24 jam tercatat mengalami gempa letusan sebanyak dua kali dengan amplitudo 10 hingga 16 mm berdurasi 50-82 detik.
 
Kemudian gempa guguran sebanyak tiga kali dengan amplitudo 2-6 mm selama 57 hingga 83 detik.
 
Selanjutnya hembusan sebanyak tujuh kali dengan amplitudo 3-7 mm selama 42-84 detik.
 
Baca Juga: Bebas dari Hukuman Rehabilitasi yang 'Mengurungnya', Dwi Sasono: Kayak 20 Tahun Saya di Dalam
 
Dilansir PikiranRakyat-Indramayu.com melalui Antara, gempa tektonik lokal sebanyak satu kali dengan amplitudo 30 mm, serta gempa tektonik jauh sebanyak tiga kali dengan amplitudo 7-14 mm.
 
Gunung Semeru, jelasnya, masih berstatus waspada atau level II, sehingga masyarakat diimbau agar tidak melakukan aktivitas dalam radius 4 kilometer di sektor lereng selatan-tenggara.
 
Kawah aktif yang merupakan wilayah bukaan kawah aktif Gunung Semeru (Jonggring Seloko) sebagai aliran luncuran awan panas.
 
Baca Juga: Ridwan Kamil Deklarasikan Pilkada Serentak 2020, Berikut 8 Daerah yang Melaksanakan Pemilu di Jabar
 
"Kami imbau masyarakat juga mewaspadai gugurnya kubah lava di Kawah Jonggring Seloko dan mematuhi rekomendasi PVMBG seiring dengan Gunung Semeru statusnya waspada," katanya.***
Editor: Evi Sapitri

Sumber: Antara

Tags

Terkini

Terpopuler