Network
PR INDRAMAYU - Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta mengungkapkan bahwa sampai saat ini magma masih bergerak menuju ke arah permukaan kawah Gunung Merapi.
"Magma belum muncul di permukaan. Masih menuju ke permukaan," kata Kepala BPPTKG Hanik Humaida saat ditemui di Kantor BPPTKG Yogyakarta, Kamis 19 November 2020.
Menurut data-data kegempaan sejak Oktober 2020, kata Hanik, memang terindikasikan magma sedang bergerak menuju ke permukaan.
Baca Juga: Hari Toilet Sedunia! Isu Sanitasi Disorot sebagai Masalah Serius, Masih Ada yang BAB Sembarangan
Kendati demikian, belum bisa diperkirakan kapan magma tersebut akan sampai di permukaan.
Magma belum muncul di permukaan, menurutnya, kecepatan pertumbuhan dan volume magma sampai saat ini belum dapat diketahui.
Sedangkan berdasarkan pemantauan morfologi puncak hingga 16 November 2020, kubah lava pun belum terdeteksi muncul di permukaan gunung api aktif tersebut.
"Nanti kita ikuti prosesnya. Kalau terbentuk kubah lava maka akan terjadi guguran lava pijar, awan panas, dan sebagainya," kata dia.
Menurut Hanik, mengenai potensi bahaya guguran lava memiliki kemungkinan mengarah ke bukaan kawah atau ke arah Kali Gendol.
Meski demikian, tidak menutup kemungkinan ke arah barat, barat laut, atau ke Kali Senowo.
"Tetap ada kemungkinan ke arah barat, barat laut melihat EDM atau deformasinya atau perubahan bentuk tubuh Gunung Merapi yang ada di sisi barat," kata Hanik.
Dilansir PikiranRakyat-Indramayu.com melalui Antara, sebelumnya BPPTKG mempertahankan status Gunung Merapi di level III atau siaga.
Untuk penambangan di alur sungai-sungai yang berhulu di Gunung Merapi dalam KRB III direkomendasikan untuk dihentikan.
BPPTKG pun meminta para pelaku wisata agar tak melakukan kegiatan wisata di KRB III, terutama pada kegiatan pendakian ke puncak Gunung Merapi.***
