Sementara, pada sektor ekonomi sudah mulai terlihat adanya tren pembalikan pada kuartal III setelah pada kuartal-kuartal sebelumnya terjadi tekanan cukup mendalam.
Dia memprediksikan pada kuartal III tetap berada di zona negatif, namun akan lebih baik jika dibandingkan dengan pertumbuhan kuartal II yang terkontraksi mencapai 5,32 persen.
Baca Juga: Nilai Rupiah Menguat 0,15 Persen Seiring dengan Kondisi Donald Trump yang Membaik
Sri Mulyani menjelaskan dalam pemulihan baik ini di bidang kesehatan maupun ekonomi membutuhkan stimulus fiskal yang sangat besar hingga menyebabkan defisit terhadap APBN pada tahun ini yang diperkirakan sebesar 6,34 persen.
"Dalam konteks ini kita akan mengatakan bahwa seluruh dunia yang mengalami shock yang luar biasa kemudian mereka menggunakan fiskal sebagai countercyclical dan itu menyebabkan defisit yang cukup besar,” ujarnya.***