Kesenian Singa Depok Indramayu, Ternyata dari Subang yang Dibuat untuk Menyindir Penjajah, Begini Sejarahnya

- 4 Januari 2023, 11:08 WIB
Kesenian Singa Depok Indramayu yang berasal dari Subang ternyata dijadikan untuk sindir Kolonial Inggris, berikut sejarahnya
Kesenian Singa Depok Indramayu yang berasal dari Subang ternyata dijadikan untuk sindir Kolonial Inggris, berikut sejarahnya /Dok. Subang/

Sebagai penguasa politik adalah Belanda, sedangkan penguasaan ekonomi diserahkan (sebagian) kepada Inggris.

Buku Sugar Steam and Steel, karangan Roger Knight (2014), memberi penjelasan mengapa penguasaan ekonomi alias pembukaan kawasan industri baru diserahkan kepada Inggris. 

Jawabannya adalah persoalan efisiensi anggaran pemerintah Belanda dengan mendatangkan investasi di bidang industri gula yang sedang bagus prospeknya pada waktu itu. 

Konon investasi besar-besaran industri gula di awal abad 19 itulah yang membentuk kota-kota di Jawa dari barat hingga ke timur.

Lalu apa filosofinya kesenian Singa Depok atau Sisingaan dijadikan ajang untuk menyindir pemerintah Kolonial Belanda dan Inggris?Berikut ulasannya:

  • Menyindir Kolonialisme Inggris

Daerah P&T, atau daerah Subang dan sekitarnya yang terletak di sebelah utara gunung Tangkuban Parahu dikenal juga sebagai wilayah Doble Bestuur atau dua kawasan khusus. Mengapa khusus? Karena direncanakan sebagai tempat pengembangan perkebunan sekaligus industri gula dengan menggunakan teknologi dan mesin-mesin terbaru.

Baca Juga: PRIMBON JAWA; Tiga Hewan Ini Bisa Mendatangkan Rezeki Nomplok, Syaratnya Lakukan Ini Segera!

Pada saat itulah, menurut Dibyo, masyarakat Subang dikenalkan dengan dua lambang penguasa. 

Yang pertama adalah mahkota yang menjadi lambang Belanda. Yang kedua adalah tiga singa yang merupakan lambang kekuasaan Inggris.  

Di bawah kekuasaan Inggris inilah, masyarakat Subang mendapat tekanan ekonomi yang kuat. 

Halaman:

Editor: Aris Maya

Sumber: indonesia.go.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah