PR INDRAMAYU – Salah satu pelestari naskah kuno di Indonesia adalah Ki Tarka Sutarahardja.
Pria asal Indramayu, Jawa Barat, itu menyatakan telah berperan dalam penyelamatan 200 manuskrip Indramayu selama 25 tahun terakhir.
Pria yang kerap disapa Ki Tarka itu menuturkan perannya dalam menyelamatkan naskah kuno tersebut dilandasi tembang yang pernah dinyanyikan kakeknya dulu.
“Ketika remaja, saya seringkali mendengarkan kakek melantunkan berbagai tembang wawacan dalam acara Bobotan, ritual syukuran hasil panen di Indramayu.
Baca Juga: Rekomendasi 6 Kota Favorit Destinasi Liburan Pergantian Tahun, dari Mulai Yogjakarta Hingga Bali
“Senandung wawacan itu hingga kini masih terngiang di telinga saya,” tutur Ki Tarka dikutip PikiranRakyat-Indramayu.com dari laman Pusat Pengkajian Islam & Masyarakat (PPIM) UIN Jakarta, ppim.uinjkt.ac.id.
Ki Tarka membagikan kisahnya dalam “Webinar Series on Indonesian Digitised Manuscripts” bertajuk “Digitalisasi, Mendampingi Masyarakat Merawat Manuskrip Nusantara”.
Webinar itu diadakan PPIM UIN Jakarta melalui program DREAMSEA. Program itu terselenggara berkat kerja sama dengan Masyarakat Pernaskahan Nusantara (Manassa) beberapa saat lalu.
Baca Juga: Dipicu Harapan Stimulus AS dan Pelemahan Dolar, Harga Emas Melambung 31,3 Dolar