Dipicu Harapan Stimulus AS dan Pelemahan Dolar, Harga Emas Melambung 31,3 Dolar

- 18 Desember 2020, 09:27 WIB
ILUSTRASI emas batangan.
ILUSTRASI emas batangan. /PEXELS/Michael Steinberg

PR INDRAMAYU - Harga emas kembali melonjak pada akhir perdagangan Kamis (Jumat pagi WIB), memperpanjang kenaikan untuk hari ketiga beruntun,

dipicu dolar yang lebih lemah di tengah harapan lebih banyak bantuan virus corona dan janji Federal Reserve AS untuk menyalurkan lebih banyak uang tunai ke dalam perekonomian dan mempertahankan suku bunga rendah.

Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Februari di divisi COMEX New York Exchange, melambung 31,3 dolar AS atau 1,68 persen menjadi ditutup pada 1.890,40 dolar AS per ounce.

Baca Juga: Miliki Arti Penting, UNESCO Tetapkan Pantun Sebagai Warisan Budaya Dunia Takbenda

Sehari sebelumnya, Rabu (16 Desember 2020), emas berjangka naik 3,8 dolar AS atau 0,2 persen menjadi 1.859,10 dolar AS per ounce, setelah melonjak 23,2 dolar AS atau 1,27 persen menjadi 1.855,30 dolar AS pada Selasa (15 Desember 2020), dan jatuh 11,5 dolar AS atau 0,62 persen menjadi 1.832,10 dolar AS pada Senin (14 Desember 2020),

"Kombinasi paket stimulus tambahan bersama dengan pembelian obligasi tambahan dan pembelian aset dari Fed jelas telah mendorong harga emas dan perak lebih tinggi," kata David Meger, direktur perdagangan logam di High Ridge Futures.

Paket bantuan stimulus tambahan juga membebani dolar karena lebih banyak uang yang dipompa ke pasar, tambah Meger.

Baca Juga: Mulai Hari Ini, Jam Operasional KRL Diatur Instruksi Gubernur DKI Jakarta

Anggota parlemen berusaha untuk menuntaskan RUU bantuan Covid-19 senilai 900 miliar dolar AS dengan tenggat waktu Jumat waktu setempat untuk mencegah penutupan pemerintah yang membayangi, menaikkan harga emas dan mengirim dolar ke terendah multi-tahun.

Dengan suku bunga mendekati nol, Fed berjanji untuk terus memompa uang tunai ke pasar keuangan sampai pemulihan ekonomi AS aman.

"Pasar emas tampaknya hanya terfokus pada fakta bahwa ada kesepakatan stimulus dan kami semakin dekat dengannya," kata Bob Haberkorn, ahli strategi pasar senior di RJO Futures, menambahkan bahwa pasar mengharapkan beberapa kemajuan pada akhir pekan.

Baca Juga: Polisi Tegaskan Pihaknya tak Terbitkan Izin Aksi Demo 1812 Besok di Istana Negara

Emas, yang dianggap sebagai lindung nilai terhadap inflasi, telah meningkat lebih dari 24 persen sepanjang tahun ini di tengah stimulus yang belum pernah terjadi sebelumnya yang dilepaskan secara global.

Meningkatkan kekhawatiran atas pemulihan ekonomi AS, jumlah warga Amerika yang mengajukan klaim pertama kali untuk tunjangan pengangguran secara tak terduga meningkat minggu lalu saat meningkatnya infeksi Covid-19 mengganggu operasi bisnis.

Sementara itu, bank sentral Inggris (BoE) mempertahankan program stimulusnya tidak berubah ketika menunggu hasil pembicaraan kesepakatan perdagangan Inggris dengan Uni Eropa.

Baca Juga: Polisi Sedang Pelajari Berita Bohong Haikal Hassan Soal Mimpi Bertemu Nabi Muhammad Saw

Logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Maret naik 1,129 dolar AS atau 4,51 persen menjadi ditutup pada 26,181 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman Januari naik 14,7 dolar AS atau 1,42 persen menjadi menetap di 1.050,10 dolar AS per ounce.***

Editor: Evi Sapitri

Sumber: Antara


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x