Joe Biden Unggul, Harga Emas Menguat, Deddy Rudiyanto: Jangan Terlena Penguatan Emas Saat Ini

- 7 November 2020, 06:29 WIB
Ilustrasi emas.*
Ilustrasi emas.* /Pexels/Michael Steinberg./

PR INDRAMAYU - Pemilihan Presiden Amerika Serikat (AS) menjadi titik awal harga emas mengalami penguatan setelah sempat turun drastis dari level tertinggi pada Agustus 2020 lalu. 

Pasar saham dan perdagangan sejumlah mata uang dunia juga menyambut baik hasil sementara pengumpulan suara, Joe Biden mengungguli Donald Trump saat ini.

Dikutip Pikiranrakyat-Indramayu.com dari laman RRI, Pimpinan Cabang PT Kontak Perkasa Futures Bandung Deddy Rudiyanto menyampaikan, analisanya terkait tren produk perdagangan berjangka yang bakal layak menjadi pilihan di masa pilpres AS.

Baca Juga: Viral Video Syur Mirip Gisel hingga Jadi Trending di Twitter, Netizen Kritis Selidiki Ruangan Hotel

Menurut Deddy, peluang Joe Biden dalam memimpin AS terbuka lebar. Ditambah, partai Demokrat yang menaunginya bakal menguasai mayoritas kursi di senat. 

"Para investor berharap besar pula terhadap kemenangan Joe Biden untuk melancarkan paket stimulus Covid-19 yang sempat tersendat serta perang dagang dengan Tiongkok pun bisa segera dituntaskan," kata Deddy Jumat, 6 November 2020.

Dampak dari kebijakan Trump yang memangkas pajak serta stimulus fiskal yang terbatas terhadap pasar jika menang pilpres, diproyeksikan akan menekan harga emas ke area $ 1.800/toz - $ 1.700/toz dan penguatan dapat terjadi di pasar saham dikarenakan kebijakan-kebijakan Trump dan pola kepemimpinannya yang frontal sudah terbaca.

Baca Juga: Psikolog Ungkap Alasan Sulit Tidur Saat Usia Sudah Beranjak Dewasa

Sedangkan, apabila Joe Biden memenangkan pilpres, maka emas diprediksi mampu berkilau kembali ke area $ 2000/toz atau mendekati Rp 2 juta/gram dikarenakan kebijakan-kebijakannya yang cenderung tidak ramah pasar.

Halaman:

Editor: Suci Nurzannah Efendi

Sumber: RRI


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah