Waspadai Investasi Bodong, OJK Bengkulu Jelaskan Cara Mudah Kenalinya

4 April 2021, 18:00 WIB
Ilustrasi investasi bodong. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Bengkulu memberikan tips untuk mengetahui perusahaan yang menawarkan investasi bodong. /Grafis Satgas Waspada Investasi OJK//Grafis Satgas Waspada Investasi OJK

PR INDRAMAYU – Maraknya kasus investasi bodong yang akhir-akhir ini dikabarkan di Indonesia semakin mengkhawatirkan masyarakat.

Sebelumnya pada Kamis, 1 April 2021 lalu Penyidik Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Aceh menahan dua tersangka dugaan investasi bodong.

Dikutip PikiranRakyat-Indramayu.com melalui Antara, kedua tersangka investasi bodong Rp164 miliar tersebut diketahui adalah suami istri pemilik Yalsa Boutique yang merupakan usaha konveksi penjualan busana muslim.

Baca Juga: Ini Dia! Situs Resmi Untuk Mengunduh Buku Panduan Digital Vaksin Covid-19 Secara Gratis

Diketahui, penghimpunan uang dari masyarakat yang dilakukan Yalsa Boutique tanpa memiliki izin usaha dari Bank Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sejak Desember 2019 hingga Februari 2021.

Cara Kenali Investasi Bodong

Masih dilansri dari Antara, untuk menghindari penipuan investasi bodong, Kantor OJK Perwakilan Bengkulu menghimbau dan mengingatkan masyarakat di daerahnya agar tidak mudah percaya dengan tawaran investasi bodong yang menjanjikan keuntungan besar dalam waktu yang singkat.

Kepala OJK Perwakilan Bengkulu Tito Adji Siswantoro memberikan tips yaitu menerapkan prinsip 2 L dalam mengenali investasi bodong. 2 L adalah legal dan logis.

Baca Juga: Kunjungan Wisatawan ke Bali Semakin Meningkat, Sandiaga Uno: Tetap Harus Waspada

Investasi bodong cukup mudah untuk di kenali dan diidentifikasi dengan cara memeriksa legalitas lembaga penyedia jasa investasi tersebut.

Selanjutnya, untuk mudah mengenali investasi bodong dilakukan dengan cara memeriksa besaran tawaran keuntungan yang dijanjikan, apakah masuk akal atau tidak.

“Cek legal yakni untuk mengetahui legalitas suatu investasi dan itu juga bisa di cek di kami OJK. Sedangkan logis, itu juga harus diperhatikan masuk akal atau tidak keuntungan yang ditawarkan, misalnya lebih dari 10 persen saja kan sudah patut dicurigai,” katanya.

Baca Juga: Soal KLB Demokrat Deli Serdang, Pengamat Berharap SBY-AHY Legowo Minta Maaf pada Jokowi

Diketahui, di Kabupaten Bengkulu Utara beberapa waktu lalu juga terdapat investasi bodong yang menjanjikan keuntungan besar dalam waktu yang cepat kepada masyarakat.

“Pada kasus yang terakhir ini di Bengkulu Utara itu sudah tidak masuk akal. Tidak ada legalitasnya dan tidak logis, karena itu masyarakat kami minta untuk berhati-hati dalam berinvestasi,” ujarnya.

Selain itu, Tito juga memastikan bahwa pihaknya akan ikut terlibat dalam proses penindakan atau penyelidikan dugaan kasus investasi bodong dan memberikan keterangan kepada pihak kepolisian sebagai saksi ahli.

Baca Juga: Pasca Kilang Balongan Terbakar, Menteri ESDM Minta Pertamina untuk Optimalkan Hasil Produksi Kilang Lain

“Kami siap jika diminta sebagai saksi ahli untuk memberikan keterangan dalam kasus-kasus investasi bodong. Kami akan menyampaikan mana yang legal dan mana yang ilegal,” tambahnya.

Pihak OJK beserta Satgas Waspada Investasi atau SWI yang terdiri dari kepolisian, kejaksaan, Kementerian Agama, Bank Indonesia dan pihak lainnya akan terus memantau dan mengawasi aktifitas perusahaan-perusahaan yang menawarkan jasa investasi di Bengkulu untuk menghindari adanya investasi bodong.***

Editor: Ghassan Faikar Dedi

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler