Bermodalkan Rp340 Miliar, Indonesia Mulai Cari Alien Singgung Tempat Layak Huni Selain Bumi

- 27 Oktober 2020, 17:04 WIB
Ilustrasi alien
Ilustrasi alien /Ribastank//Pixabay

"Dalam rencana strategis penelitian kami, tahun depan LAPAN akan memulai studi fenomena transien, yakni fenomena yang terjadi secara insidental. Salah satu tujuannya adalah deteksi dan karakterisasi exoplanet," jelasnya.

Ia mengatakan jika exoplanet masuk fenomena transien karena sebuah exoplanet baru bisa terdeteksi apabila sedang melewati bintang induknya. Metode bernama transit ini mencatat penurunan kecerahan ketika sebuah planet melintasi bintang induk.

Bahkan, lanjutnya, penurunan kecerahan menandakan ada sebuah objek yang sedang melintasi bintang induk.

Baca Juga: Libur Panjang di Depan Mata, PT KAI Laporkan Hampir 86% Tiket Terjual Sekejap

"Bisa nova, supernova, flare/kilatan pada bintang, gerhana bintang, exoplanet yang sedang lewat depan bintang induknya, GRB, dan sebagainya," ujar Rhorom.

Rhorom percaya diri LAPAN mampu melakukan program penelitian exoplanet mengingat beroperasinya Observatorium Nasional Timau di Nusa Tenggara Timur. Nantinya, fasilitas Observasi Nasional Timau di NTT dibangun bersama dengan ITB, UNDANA dan pemerintah daerah (pemda) setempat.

Sementara itu, fasilitas observasi ini rencanayanya akan mengoperasikan teleskop 50 cm tahun ini. Adapun program ini mendapat anggaran Rp 340 miliar yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

"Kalau untuk teleskop 50 cm, kira-kira sekitar Rp 1 miliar. Kurang lebih sekitar Rp 340 miliar yang bersumber dari APBN," ujar Rhorom Priyantikanto seperti dikutip dari detikcom, Selasa (27 Oktober 2020).***

 

Halaman:

Editor: Evi Sapitri

Sumber: RRI


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah