Facebook Memperluas Larangan Iklan Politik selama Pemilu, Cegah 'Ledakan' Manipulasi Hasil

- 8 Oktober 2020, 14:16 WIB
Ilustrasi Facebook.
Ilustrasi Facebook. /Pexels/Pixabay

PR INDRAMAYU - Selama beberapa minggu terakhir, Mark Zuckerberg selaku Kepala Eksekutif Facebook dan para pekerjanya telah bersiap menghadapi pemilihan presiden dengan rasa khawatir yang meningkat.

Dikutip PikiranRakyat-Indramayu.com dari Nytimes 8 Oktober 2020, para eksekutif Facebook telah mengadakan pertemuan untuk membahas komentar mengelak dari Presiden Donald Trump tentang apakah dia akan menerima transfer kekuasaan secara damai jika dia kalah dalam pemilihan.

Mereka menyaksikan Trump memberi tahu Proud Boys, kelompok sayap kanan yang mendukung kekerasan, untuk 'mundur dan berdiri'. Dan mereka telah melakukan percakapan dengan kelompok sipil, yang secara pribadi memberi tahu mereka bahwa perusahaan perlu berbuat lebih banyak karena hari Pemilu bisa meledak menjadi kekacauan, kata karyawan Facebook.

Baca Juga: Nyatakan Siap Uji Materi UU Cipta Kerja, Jubir MK: Publik Silahkan Memantau Prosesnya  

Pada Rabu 7 Oktober 2020, Facebook mengatakan akan mengambil tindakan pencegahan yang lebih untuk mencegah kandidat politik menggunakannya untuk memanipulasi hasil pemilu.

Facebook berencana untuk melarang semua iklan berbasis politik dan isu setelah pemungutan suara ditutup pada 3 November mendatang sampai jangka waktu yang tidak ditentukan.

Dikatakan Facebook akan menempatkan notifikasi di bagian atas News Feed yang memberi tahu orang-orang bahwa tidak ada pemenang yang diputuskan sampai pemenang diumumkan oleh outlet berita.

Baca Juga: Tanggapi Manfaat UU Cipta Kerja, Direktur BTN: Insya Allah Positif Bagi Perbankan

"Ini akan menjadi pemilihan yang sangat unik," kata Guy Rosen selaku Wakil Presiden Integritas di Facebook, dalam panggilan telepon dengan wartawan setempat pada Rabu.

Halaman:

Editor: Alanna Arumsari Rachmadi

Sumber: Nytimes


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x