PR INDRAMAYU - Perkembangan teknologi tentunya merupakan hal yang baik, namun seiring berkembangnya teknologi batasan informasi pun menjadi tidak terbatas.
Akibatnya banyak sekali berita-berita hoaks yang bertebaran. Kadang kita juga suka termakan oleh-oleh konten yang bermuatan hoaks.
Lebih mengerikannya lagi kalau kita percaya pada informasi tersebut, sementara informasi tersebut adalah bohong atau hoaks.
Baca Juga: Ini Jurus Jitu Kenali Konten Bermuatan Hoaks, Simak Isinya Agar Tidak Tertipu
Dalam peringatan Hari Penyiaran Nasional, masyarakat diingatkan kembali untuk selalu jeli dan berhati-hati untuk menerima informasi yang tidak jelas asal sumbernya.
Dikutip PikiranRakyat-Indramayu.com dari Antara News, Jumat 2 April 2021, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) menjabarkan ciri berita hoaks yang perlu diketahui, biar kita nggak mudah kena berita hoaks:
- Judul Provokatif
Jika ada berita yang mengandung judul provokatif, sebaiknya jangan langsung ditelan mentah-mentah dan pahami dulu maksud serta arahnya kemana. Sekiranya memang provokatif maka kita harus pintar menjaga diri.
Baca Juga: Ingin Berobat Terapi ke Papua Nugini, Gubernur Papua Malah Dideportasi
- Berisi Pesan Tendensius
Pesan tendensius artinya pesan yang mengarah kepada satu pihak atau menyudutkan pihak tertentu. Sebaiknya jika ada pesan-pesan seperti itu kita harus lebih hati-hati dan lebih tenang menyikapinya.
- Mengarah Kepada Kebencian atau Permusuhan
Jika berita yang tersebar mengandung kebenaran atau mengajak permusuhan ada kemungkinan berita tersebut mengandung unsur hoaks.
Baca Juga: Dinkes Provinsi Riau Ubah Jadwal Pelaksanaan Vaksinasi Covid-19 Selama Bulan Ramadhan 2021
- Tidak Memuat Keterangan Dari Sisi Berlawanan
Jika berita hanya melihat dari satu sisi saja tanpa melihat dari sisi lainnya, ada kemungkinan ketidakberimbangan informasi yang sebaiknya kita perlu lebih hati-hati.
- Tidak mencantumkan sumber informasi
Jika ada berita apapun tanpa ada sumber informasi yang jelas, apalagi informasi yang sangat sensitif ada kemungkinan besar informasi tersebut adalah hoaks.
Baca Juga: Dorong Pemprov Bali Bentuk Satgas Karantina Khusus, Doni Monardo: Bali Itu Etalase Bangsa
- Mengandung ajakan untuk memviralkan
Berita mengandung ajakan untuk menyebarkan, jika sumbernya tidak jelas dan ajakannya pun membawa pada kebencian atau permusuhan ada kemungkinan itu adalah berita hoaks.
Sehingga penting untuk kita selalu cermat dan jeli menyikapi informasi yang beredar atau yang kita terima. Selain itu pun kita bisa melaporkan hoaks melalui sejumlah platform di media sosial.
Seperti halnya ada fitur report pada media sosial facebook, atau report tweet pada twitter, sementara di Instagram ada report post.
Baca Juga: Ini Cerita Dibalik Lagu Hari Bahagia Milik Atta Halilintar dan Aurel Hermansyah
Lalu di Google ada fitur feedback untuk melaporkan situs yang menyebarkan hoaks.
“Kalau ada informasi yang kira-kira membuat takut, membuat marah, membuat terprovokasi, cek dulu kebenarannya,” tutur Staf Khusus Kementerian Kominfo Rosarita Niken Widiastuti di Antara News.***