Setelah Data Facebook Bocor, Kini 500 Juta Profil Pengguna LinkedIn Dijual di Forum Peretas

13 April 2021, 12:05 WIB
Profil pengguna LinkedIn sebanyak 500 profil dijual bebas di formu peretas.* /Pixabay/ Photo Mix

PR INDRAMAYU – Setelah sebelumnya Facebook alami kebocoran data kini situs LinkedIn pun alami hal yang sama.

Facebook alami kebocoran data para penggunanya hingga 530 juta pada Minggu 4 April 2021. Hal yang sama pun terjadi pada LinkedIn dimana data profil para penggunanya di jual bebas di forum para peretas.

Terkait adanya kebocoran data, Facebook telah membantah pasalnya kebocoran data yang dimaksud itu telah terjadi di tahun 2019, setelah itu tidak ada lagi.

Baca Juga: Sneak Peek Terbaru Serial The Falcon and The Winter Soldier, Ada Kesepakatan Baru Yang Dibuat?

Menurutnya tindakan tersebut telah diantisipasi, dan data yang diambil di Facebook ini diambil dengan cara metode scraping.

Saat ini, hal serupa pun terjadi pada LinkedIn dimana data profil para penggunanya di jual bebas di forum para peretas.

LinkedIn sendiri adalah platform jejaring sosial yang berorientasi pada bisnis, terutama untuk berhubungan di jaringan professional.

Baca Juga: Sutradara The Falcon and The Winter Soldier Ungkap Masa Depan Madripoor di MCU

Dikutip PikiranRakyat-Indramayu.com dari PMJ News, diketahui bahwa situs resmi LinkedIn telah melaporkan bahwa data dari para pengguna telah terekspos dan diperjualbelikan.

LinkedIn menyampaikan bahwa hasil penyelidikan menunjukkan bahwa data itu merupakan data agregasi dari sejumlah situs dan perusahaan.

“Data itu termasuk profil yang bisa dilihat public, yang kelihatannya diambil dari LinkedIn,” tulis LinkedIn.

Baca Juga: 8 Cara Mudah dan Ampuh Turunkan Berat Badan Selama Puasa di Bulan Ramadhan

Pihak LinkedIn pun menegaskan bahwa situs LinkedIn tidak diretas, namun data yang tersebar merupakan data yang diambil dengan menggunakan metode Scraping.

Metode scraping sendiri adalah sebuah metode dengan cara memasang perangkat lunak otomatis untuk mengambil data publik di internet.

Dimana data yang dihimpun adalah data publik yang bisa diakses oleh setiap orang.

Baca Juga: Siaga, Gunung Merapi Muntahkan Awan Panas Guguran Sebanyak 3 Kali

Terkait hal ini LinkedIn menegaskan kembali bahwa tidak ada data dari pemilik akun LinkedIn yang berhasil diretas, hal tersebut berdasarkan dari set data yang LinkedIn tinjau.

Sementara itu CyberNews menjelaskan bahwa data yang di jual di forum situs peretas itu diantaranya adalah nama pengguna LinkedIn, nama lengkap, alamat email, nomor telepon, dan jenis kelamin.

Selain itu, ada juga tautan profil LinkedIn yang terhubung ke berbagai medsos terkait pekerjaannya juga.

Baca Juga: Sabyan Kembali Rilis Single Terbaru, Begini Lirik Lagu Maha Kasih yang Tuai Banyak Komentar

Artinya meskipun data-data tersebut didapatkan tapi id dan password para pengguna LinkedIn tetap aman, karena itu merupakan data yang sifatnya bisa diakses publik.

Terakhir LinkedIn menjelaskan bahwa terdapat arsip dimana data yang tadi di scraping dari situs LinkedIn diketahui sebanyak 500 juta pengguna.***

 

 

Editor: Thytha Surya Swastika

Sumber: PMJ News

Tags

Terkini

Terpopuler