PR INDRAMAYU – Beberapa waktu yang lalu, Facebook mengalami kebocoran data pribadi hingga mencapai angka sekitar 530 juta yang tersebar di 106 negara, pada Minggu 4 April 2021.
Terkait hal ini Facebook langsung memberikan penjelasan tentang bocornya data pribadi para penggunannya.
Dikutip PikiranRakyat-Indramayu.com dari Antara, Facebook menyampaikan bahwa masalah kebocoran data ini sudah selesai pada tahun 2019.
Baca Juga: Bicara Soal Kader Demokrat yang Membelot, AHY: Memaafkan Tapi Tidak Melupakan Begitu Saja
Kebocoran data sebanyak 530 juta pengguna ini sebetulnya data yang bocor pada tahun 2019 lalu.
Setelah kejadian tersebut, pihak Facebook langsung melakukan tindakan tertentu untuk mencegah terjadinya kejadian tersebut terulang kembali.
“Sebagai hasil dari tindakan yang kami ambil, maka kami yakin masalah spesifik yang menyebabkan peretas bisa mengambil data tersebut pada 2019 sudah tidak ada lagi,” tulis Facebook pada blog resminya, yang dikutip pada Rabu 7 April 2021.
Baca Juga: KPK Beberkan Alasan Kepala Daerah Sering Terjerat Kasus Korupsi
Dari hasil tersebut Facebook menyampaikan bahwa data di Facebook bukan diambil dengan cara diretas sistemnya tapi dengan cara metode “scraping” sebelum September 2019.