Bila Ada Anggota Keluarga yang Sakaratul Maut, Lakukan Beberapa Langkah Ini Sesuai Anjuran Islam

- 12 Maret 2022, 11:31 WIB
ilustrasi Sakaratul Maut.
ilustrasi Sakaratul Maut. /Pixabay.com/KELLEPICS

INDRAMAYUHITS - Setiap orang akan mengalami kematian. Cepat atau lambat, Allah akan mengambil nyawa seseorang.

Berdasarkan pengalaman banyak orang, ada sebagian yang meninggal dengan tenang, tiba-tiba saja Allah mengambil nyawanya, tanpa disangka.

Misalnya saat sedang salat, sedang baca Alquran, sedang tidur, sedang zikir, dan berbagai hal kebaikan lainnya.

Baca Juga: Sayyidina Ali Kaget Sahabat Umar Berani Bentak Dua Malaikat, Begini Ceritanya Menurut Gus Baha

Kematian dalam keadaan di atas, tentu diharapkan banyak orang. Karena biasanya dianggap sebagai kematian hunsul khotimah.

Tetapi ada juga yang meninggal dalam keadaan tak diinginkan misalnya kecelakaan, sedang berzina, sedang berada di arena judi, sedang pesta pora, dan lainnya.

Beberapa kondisi meninggal di atas dipahami sebagai kematian suul khotimah atau kematian dalam keadaan buruk.

Baca Juga: Rasulullah Pernah Lupa Sholat Duhur 2 Rakaat, Begini Sikap Nabi Saat Mengetahuinya Menurut Gus Baha

Terlepas dari kedua jenis kematian di atas, ada sebagian orang meninggal dapat diketahui tanda-tanda mencolok sebelumnya, agama Islam menyebutnya sebagai kondisi sakaratul maut.

Beberapa tanda seseorang sedang sakaratul maut antara lain suaranya seperti sesak nafas dan tersengal tidak beraturan. Ada juga yang terdengar seperti sedang mendengkur atau ngorok.

Tak sedikit pula yang tampak linglung, misalnya bercerita sedang bertemu dengan pendahulu-pendahulunya yang telah meninggal.

Baca Juga: Jangan Salah Paham Soal Anjuran Sholat Sunah Kadang-kadang Saja, Begini Maksudnya Menurut Gus Baha

Tingkah laku yang tidak seperti biasanya juga kadang terlihat mencolok bagi orang yang sedang sakaratul maut, seperti lebih senang menyendiri, gelisah dan sebagainya.

Hal seperti ini lumrah terjadi bagi yang sedang sakaratul maut. Itu bisa menjadi firasat yang bisa menjadi acuan bagi orang-orang di sekelilingnya untuk melakukan bimbingan atau treatment tertentu bagi yang sedang sakaratul maut.

Dilansir dari laman resmi Pesantren Lirboyo, Kediri Jawa Timur, jika melihat ada anggota keluarga yang sedang sakaratul maut, maka dianjurkan untuk melakukan hal-hal berikut ini:

Baca Juga: Jangan Larang dan Bentak Anak-anak yang Gaduh atau Bandel di Masjid, Ini Dampaknya Menurut Gus Baha

Pertama, hadapkan tubuhnya ke arah kiblat, yakni posisi anggota tubuh sebelah kanan berada di bagian bawah, seperti posisi yang disunahkan saat tidur.

Jika kesulitan untuk diterapkan, setidaknya hadapkan wajah dan telapak kakinya ke kiblat. Karena memang posisi seperti ini terbukti secara medis bisa memperlancar pernafasan.

Kedua, menutunnya mengucapkan kalimat syahadat, yaitu laa ilaaha illallah. Tidak perlu memaksakannya untuk ikut melafalkan kalimat tersebut, cukup talqin atau tuntun saja.

Baca Juga: Gus Baha Beri Trik Tingkatkan Ibadah dengan 'Zikir' Kematian, Begini Maksudnya

Sebagian orang beranggapan agar tidak mentalqin kalimat tersebut, alasan mereka kalimat tersebut terlalu panjang dengan kondisi yang tengah mendesak seperti ini, dikhawatirkan orang sedang sekarat itu akan berhenti pada kalimat laa ilaaha yang artinya “tiada Tuhan”.

Sehingga dapat mengkategorikan orang tersebut menjadi orang yang tidak percaya adanya Tuhan. Cukup tuntun dengan kalimat “Allah Allah” saja.

Disamaikan, pernyataan ini kurang tepat, karena bagaimanapun juga orang yang kita talqin adalah seorang muslim, ketika dia akan mengatakan kalimat tersebut, jelas yang ia kehendaki adalah kesaksian tiada Tuhan selain Allah, bukan yang lain.

Baca Juga: Ijazah Wiridan dan Doa dari Habib Luthfi agar Diperlancar Rezekinya oleh Allah, Yuk Amalkan!

Selain itu berdasarkan sabda Rasulullah yang diriwayatkan oleh Imam Muslim yang artinya: “Ajarilah orang yang mau meninggal di antara kalian dengan kalimat laa ilaaha illallah”.

Ketiga, membacakan Surat Yasin, sekiranya yang bersangkutan bisa mendengarkan. Sebagaimana sabda Rasulullah yang diriwayatkan oleh Ibnu Hiban yang artinya: “Bacakanlah surat Yasin kepada orang yang sedang sekarat di antara kalian,”.

Atau juga bacakan Surat Arra’du, cukup dengan bacaan yang pelan saja. Riwayat mengatakan jika dibacakan surat ini, akan melancarkan keluarnya ruh.

Baca Juga: Kisah Kewalian Habib Toha Lewat Mimpi Orang Sholeh yang Bertemu Sunan Gunung Jati dalam Rapat Wali Qutub

Keempat, beri arahan agar ia selalu berprasangka baik kepada Allah, meski dosa-dosa dan perbuatan buruk di masa lalu menghantuinya, beri pemahaman bahwa Allah Maha Mengampuni pada setiap hamba yang sungguh memohon ampun.

Dalam sebuah hadis qudsi Allah berfirmman yang artinya: “Aku bersama prasangka hamba-Ku kepadaku”.

Sehingga sudah seharusnya berprasangka baik kepada Allah. Pada kondisi seperti ini, hendaknya harapan untuk mendapatkan maghfirah atau ampunan Allah (raja’) lebih besar.

Baca Juga: Membuka Lagi Pesan Habib Umar bin Hafidz Tentang Pentingnya Menjaga Kedamaian di Indonesia, Simak Baik-baik!

Kelima, jika tampak ada tanda-tanda ia kehausan atau jelas ia meminta minum maka berikan ia minum. Sebab rasa haus yang sangat akan dirasakan orang yang sedang dalam sakaratul maut.

Dan riwayat mengatakan setan akan menampakkan diri, sehingga menawarinya minum tipuan sembari mengatakan: “Katakan bahwa tiada Tuhan selainku (setan), maka akan kuberi kau minum”.

Hukum memberi minum saat posisi seperti ini adalah sunah bahkan bisa wajib bila melihat kondisi di atas. ***

Editor: Kalil Sadewo

Sumber: Lirboyo.net


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah