5 Pesan Habib Luthfi Soal Nasionalisme dan Pancasila, yang Terakhir Bikin Merinding

- 27 Januari 2022, 18:23 WIB
Salahsatu yang getol menyuarakan hal itu adalah Habib Luthfi bin Yahya. Ulama asal Pekalongan tersebut setiap ceramahnya mengajak semua elemen untuk menguatkan nasionalisme, cinta Tanah Air, hingga mengamalkan Pancasila.
Salahsatu yang getol menyuarakan hal itu adalah Habib Luthfi bin Yahya. Ulama asal Pekalongan tersebut setiap ceramahnya mengajak semua elemen untuk menguatkan nasionalisme, cinta Tanah Air, hingga mengamalkan Pancasila. /jatman.or.id

INDRAMAYUHITS - Agama dan nasionalisme masih sering dipertentangkan. Demikian halnya antara agama dengan Pancasila.

Terutama kalangan keagamaan, di Indonesia masih ada yang menganggap Pancasila sebagai produk yang bertentangan dengan agama.

Namun, banyak ulama yang sampai mati-matian dan harus teriak-teriak membela Pancasila dan nasionalisme.

Baca Juga: Dialog Habib Luthfi dan Kiai Sepuh, Pelajaran Sebutir Nasi dan Makna Doa Makan yang Sangat Dalam

Mereka menganggap orang yang anti Pancasila, apapun latar belakangnya, sangatlah berbahaya, karena berpotensi memecah belah.

Sebaliknya, karena menganggap Pancasila sebagai pemersatu dari beragam perbedaan yang ada di Tanah Air, maka para ulama terus mengampanyekan kesadaran tentang nasionalisme, berpancasila, dan penghormatan atas perbedaan.

Salahsatu yang getol menyuarakan hal itu adalah Habib Luthfi bin Yahya. Ulama asal Pekalongan tersebut setiap ceramahnya mengajak semua elemen untuk menguatkan nasionalisme, cinta Tanah Air, hingga mengamalkan Pancasila.

Baca Juga: Mengamalkan Ratib dan Hizb Perlu Ijazahkah? Ini Penjelasan Habib Luthfi

Berikut ini di antara sedikit ajakan yang disampaikan Habib Luthfi bin Yahya dalam berbagai kesempatan yang dirangkum laman resmi JATMAN:

Sikap Pada Bendera Bukan Kultus

“Saya salut banyak bendera Merah-Putih. Tapi nanti tolong setelah selesai, jangan pernah ditumpuk atau dilempar di tanah.

Kayunya silakan ditumpuk di tanah, kalau benderanya disampirkan di bahu baru ditata yang rapih.

Baca Juga: Makna Tauhid Dalam Surat Al Fatihah, Ini Penjelasan Maulana Habib Luthfi

Sikap pada bendera itu bukan mengultuskan benda, melainkan bentuk penghormatan dan sikap cinta pada tanah air.

Dalam Merah-Putih meski tidak ada tulisannya, tapi ada arti jati diri bangsa, itulah kehormatan bangsa.

Kalau tidak kita sekalian yang menjaga, jangan salahkan orang lain kalau ada yang menghina. Jika bukan para warga Indonesia sendiri, siapa lagi yang menjaga dan menghormatinya?”.

Baca Juga: 5 Tips dari Habib Luthfi agar Terhindar dari Fitnah Dunia

Jangan Sepelekan Lagu Kebangsaan

“Sikap cinta tanah air harus dibangun di semua lini. Pengucapan Pancasila dan menyanyikan lagu Indonesia Raya tidak hanya saat kegiatan upacara resmi kenegaraan atau pemerintahan dan saat peringatan HUT RI 17 Agustus saja.

Namun harus dinyanyikan dalam setiap acara sosial dan keagamaan. Kalau hanya dikibarkan saat 17-an, bisa-bisa bangsa ini lupa pada negaranya sendiri.

Ini penting sekali, kelihatannya enteng. Jangan main-main sama lagu kebangsaan. Timbulnya tidak ada rasa handarbeni jadi penyebab merosotnya nasionalisme di kalangan anak muda”.

habBaca Juga: Pesan-pesan Habib Umar bin Hafidz Tentang Bagaimana Mencintai Rasulullah

Pancasil dan Kekuatan Agama

“Dasar negara Indonesia yakni Pancasila dibuat memiliki keterkaitan dengan keagamaan. Makanya ada sila pertama, di belakang Pancasila ada kekuatan agama.”

Bahayahnya Nasionalisme yang Lemah

“Kecintaan terhadap tanah air akan mempengaruhi perkembangan dan kemajuan suatu bangsa.

Jika nasionalisme kita semakin melemah, jangan harap kita sebagai Muslim bisa menjawab tantangan umat dan tantangan bangsa.”

Baca Juga: Kenapa Mencintai Rasulullah Sampai Harus Menangis, Saat Bersholawat Misalnya? Ini Jawaban Logis Habib Umar

Cinta Tanah Ada Dalilnya

“Walau hanya sebutir pasir yang ada di atas tanah air ini akan kita jaga mati-matian. Kata siapa cinta tanah air atau nasionalisme tidak ada dalilnya? Nabi SAW mengatakan: Aku cinta Arab karena aku adalah bangsa Arab.

Ini contoh kongkrit kecintaan suatu bangsa pada tanah airnya. Cinta tanah air itu sebagai wujud syukur kepada Allah atas anugrah bumi pertiwi ini.

Ulama adalah benteng ideologi, TNI-Polri adalah benteng NKRI. Mari kita bersatu. Jangan goyahkan persatuan karena oknum kiai, TNI atau Polri. ***

Editor: Kalil Sadewo

Sumber: jatman.or.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x