Mengamalkan Ratib dan Hizb Perlu Ijazahkah? Ini Penjelasan Habib Luthfi

- 19 Januari 2022, 21:30 WIB
Habib Luthfi bin Yahya.
Habib Luthfi bin Yahya. /jatman.go.id

INDRAMAYUHITS - Kebanyakan sebagian orang jika ingin melakukan atau mengamalkan sebuah wiridan harus ada yang mengijazahkan terlebih dahulu sebelum mengamalkan wiridan yang dimilikinya.

Sekarang jika ada orang yang ingin mengamalkan Ratib dan Hizb apakah perlu Ijazahan dulu dalam Mengamalkannya?

Indramayu Hits melansir dari Jatman.or. id bahwa Habib Luthfi menjelaskan ratib berasal dari kata rataba yang maknanya susunan. Hizb dan ratib, dilihat dari susunan­nya, sebenarnya sama dari hadist. Yakni, sama-sama kumpulan ayat, dzikir; dan doa yang dipilih dan disusun oleh ulama salafush shalih yang termasyhur sebagai waliyullah (Kekasih Allah).

Baca Juga: Makna Tauhid Dalam Surat Al Fatihah, Ini Penjelasan Maulana Habib Luthfi

Menurutnya, yang membedakan suatu ratib dengan ratib lain, atau hizb dengan hizb lainnya, adalah asrar atau rahasia-rahasia yang terkandung dalam setiap rangkaian ayat, doa, atau kutipan hadits, yang disesuaikan dengan waqi’iyyah (latar belakang penyusunan)-nya.

Namun, meski muncul pada waqi’ yang sama dan oleh penyusun yang sama, ratib sejak awal dirancang oleh para awliya untuk konsumsi umum, meski tetap mustajab. Semua orang bisa mengamalkan untuk memperkuat benteng dirinya, bahkan tanpa perlu ijazah. Meski tentu jika dengan ijazah lebih afdhal.

Rois ‘Aam Jam’iyyah Ahlith Thoriqoh al Mu’tabarah (JATMAN) menjelaskan sementara dengan hizb, sejak awal dirancang untuk kalangan tertentu yang oleh sang wali (penyusun) dianggap memiliki kemampuan lebih, karena itu mengandung dosis yang sangat tinggi.

Baca Juga: 5 Tips dari Habib Luthfi agar Terhindar dari Fitnah Dunia

Hizb juga biasanya mengandung banyak sirr (rahasia) yang tidak mudah dipahami oleh orang awam, seperti kutipan ayat yang isinya terkadang seperti tidak terkait dengan rangkaian do’a sebelumnya padahal yang terkait adalah asbabun nuzul-nya. Hizb juga biasanya mengandung lebih banyak Ismul A’zham (asma Allah yang agung), yang tidak ada dalam ratib.

Halaman:

Editor: Abdul Barih

Sumber: jatman.or.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x