Mau Harta yang Dimiliki Abadi Hingga di Akhirat Kelak? Ini Cara yang Dianjurkan Gus Baha

- 10 Januari 2022, 07:26 WIB
Gus Baha beri saran agar harta yang dimiliki abadi hingga di akhirat.
Gus Baha beri saran agar harta yang dimiliki abadi hingga di akhirat. /Instagram/@ulama.nusantara

INDRAMAYUHITS – Pengasuh Pesantren Tahfidzul Qur'an LP3IA Narukan, Kecamatan Kragan, Kabupaten Rembang, Jateng, KH Ahmad Bahauddin Nursalim menyampaikan bahwa apa (harta) yang disedekahkan itulah yang abadi.

Ulama yang akrab disaapa Gus Baha itu menceritakan kisah nabi terkait hal itu. Menurutnya, suatu ketika jatah makan Nabi Muhammad SAW diberikan oleh Siti Aisyah, istrinya, kepada orang lain.   

"Wahai Aisyah, makanan jatah saya di mana?" tanya Nabi, sebagaimana ditirukan Gus Baha. "Wahai Rasulullah, tadi ada orang minta. Lalu, saya berikan. Makanan itu habis".

Baca Juga: 6 Hal Ini Dapat Menggerogoti Pahala Sebesar Apapun, Gus Baha: Harus Dihindari

Apa kata Rasulullah SAW? "Kamu salah Aisyah, yang kamu kasihkan itu justru yang masih," ucap Rasulullah.  

Nabi bersabda: Wa hal laka min maalika illa maa akalta faafnaita wa labista faablaita wa tashaddaqta faabqaita.

“Harta kamu yang kamu makan kemudian ke toilet jadi kotoran, atau punya pakaian mewah nanti rusak. Sebagian ada yang kamu sedekahkan, itulah yang abadi sampai akhirat,” ujar Gus Baha dilansir Indramayu Hits dari NU Online Jateng.

Baca Juga: Gus Baha: Rasulullah Menganggap Orang yang Bekerja Mencari Nafkah Telah Menjalankan Sunahnya

Dari hadis itulah, kata Gus Baha, banyak pengusaha yang mencintainya. Misalnya, dia punya uang Rp1 Miliar, karena dia spekulan atau pedagang (yang) rawan bangkrut, disedekahkan ke masjid Rp50 juta.

“Ya itu yang abadi. Jadi kalau suatu saat bangkrut, dia masih punya uang Rp50 juta di akhirat," smbung Gus Baha.  

"Jadi, Nabi mengajari sedekah itu apa? Ya sedekah itu pengabadian uang. Kalau kita kan nggak. Sedekah itu nguras uang. Itu pikiran setan, ndak pikiran orang Islam. Itu cara berfikir setan, bukan cara berpikir umat Islam," imbuhnya.  

Baca Juga: Ada Sebagian Dosa Tak Bisa Dihapus dengan Istighfar atau Sedekah, Kecuali dengan Bekerja, Ini Kata Gus Baha

Lebih lanjut Gus Baha menyampaikan, Sayyid Ali Zainal Abidin itu kalau ada orang minta, kemudian memberi, beliau menyampaikan hal ini.

"Marhaban bi man hamala zaadi ilal aakhirah. Terima kasih ya, anda yang sudah membawa bekal saya (menuju akhirat),” lanjutnya.

Jadi, kata dia, dianggap teller saja. Orang yang meminta itu dianggap teller bank. Karena sudah ditabungkan.

Baca Juga: Gus Baha: Ada Dua Golongan yang Akan Mendapatkan Siksaan Berat di Hari Kiamat

“Kalau kita kan nggak, pengemis itu mengganggu, gini, gini, gini. Kecuali pengemis profesi, mungkin kita agak-agak eman,” tutur dia. ***

Editor: Kalil Sadewo

Sumber: NU Online Jateng


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah