Kata Gus Baha Muslim Harus Kaya, tapi Ada Syaratnya

8 Desember 2021, 13:30 WIB
Gus Baha soal umat Islam harus kaya. /Instagram @ceramahgusbaha

INDRAMAYUHITS – Dilansir Indramayu Hits dari Youtube Sampul Dakwah berjudul Gus Baha di PP Salafiyah Syafi’iyah Sukorejo, Situbondo 2021 Part 1, KH Ahmad Bahauddin Nursalim (Gus Baha) mengungkapkan pentingnya umat Islam kaya.

Lebih spesifik lagi ia menyampaikan pentingnya orang-orang beriman dan berilmu untuk kaya. Dalam pandangannya, bila harta kekayaan dikelola oleh orang yang soleh diyakini akan berdampak bagi kebaikan atau nilai kebaikannya lebih besar.

Alasannya, apabila orang fasik memiliki harta kekayaan, maka dapat dijadikan sarana untuk memasifkan kemaksiatan atau kejaahatannya. Itu artinya umat Islam (muslim) harus kaya, syaratnya soleh dan berilmu.

Baca Juga: Agar Tidak Mudah Sakit, Lakukan ini Setelah Bangun Tidur, Gus Baha : Sunnah Nabi

“Kalau pakai logika fikih, harta itu fitnah. Oke, seakan-akan harta itu masalah. Tapi kalau dimiliki orang zalim, maka akan menjadi masalah besar. Sehingga orang soleh harus menguasai harta,” ungkap Gus Baha, kiai sederhana yang sedang hits ini.

Gus Baha lalu mengisahkan hikayat tentang Imam Syafi’i, panutan umatt Islam yang hidup sederhana. Meski demikian ia sangat mengagumi orang miskin.

Meskipun ia memilih jalan sederhana, namun tetap menginginkan orang soleh untuk memiliki kekayaan.

Suatu ketika, sambung dia, Imam Syafi’i bertanya kepada Imam Malik, gurunya tentang orang yang alim selain dia.   

Baca Juga: Sempat Maju-Mundur, Muktamar NU Diputuskan Tetap 23-25 Desember di Lampung

“Jawaban Imam Malik lucu. Dulu Imam Abu Hanifah, tapi sekarang orangnya sudah meninggal, ilmunya diwariskan kepada Muhammad bin Hasan Asy-Syaiban,” demikian jawaban Imam Malik menanggapi pertanyaan Imam Syafi’i, kata Gus Baha.  

Dikatakan, guru Imam Syafi’I, Imam Malik merupakan ulama masyhur yang selain berilmu juga kaya raya. Bahkan, Imam Malik terbiasa dengan pakaian mewah, sorban menjuntai, kendaraan berganti-ganti, hingga aksesor duniawi lainnya.  

“Imam Malik itu kaya, dan Muhammad bin Hasan Asysyaiban juga kaya, tapi juga alim. Itu diakui sendiri oleh Imam Malik,” lanjut Gus Baha.  

Suatu ketika Imam Syafi’i dibiayai Imam Malik untuk pergi ke Irak menemui Muhammad bin Hasan Asysyaiban. Setibanya di rujmah, Imam Syafi’i kaget ternyata Muhammad bin Asysyaiban juga kaya raya seperti Imam Malik.

Saat ia sampai di rumahnya, Muhammad bin Assyaiban sedang sibuk menata uang dan emas, di ruang tamu pula.

Dalam riwayat cerita yang disampaikan Gus Baha, Imam Syafi’i sempat mengira Muhammad bin Hasan Asysyaiban adalah ulama yang materialistis dan keduniawian. Tapi hanya dalam hatinya.

Saat sedang memendam pertanyaan-pertanyaan seperti itu, Imam Syafii kaget, rupanya Muhammad bin Asysyaiban tahu.

Baca Juga: Prof Quraish Shihab Bocorkan Cara agar Bisa Mimpi Bertemu Rasulullah, yang Paling Berat Urutan Pertama

“Anda kagum ini, anda kaget ini. Kalau kamu menyoal orang soleh kaya, ini saya kasihkan kepada orang-orang fasik biar dipakai judi, selingkuh, maksiat, dan sebagainya,” ungkap Muhammad Asysyaiban.  

Sang ulam menyampaikan seperti itu, Imam Syafi’i pun menolaknya. Menurut dia, harta tersebut harus tetap di tangan orang soleh. Karena, jika berada di tangan orang fasik, maka berdampak bahaya.

Cerita itu memberikan pemahaman pentingnya orang-orang yang baik (soleh) dan istiqiomah di jalan Allah agar hidup kaya. Sehingga bisa menggunakan harta kekayaan itu untuk jalan kebaikan atau dakwah.

Semakin banyak harta kekayaan yang disalurkan untuk kebaikan, maka akan memberikan dampak kebaikan yang jauh lebih besar.

Baca Juga: Alami Insomnia dan Ingin Bisa Tidur? Coba Baca Doa Anjuran Rasulullah ini

Bahkan, Gus Baha juga menyampaikan, hal yang sama juga berlaku untuk jalan kekuasaan. Orang soleh juga harus mengambil kekuasaan, agar lebih baik dan bermanfaat.

Sebaliknya, bila kekuasaan jatuh pada orang fasik atau tidak benar, maka aakan menciptakan kemadhorotan. Sehingga Gus Baha juga merekomendasikan agar kiai ada yang mengambil kekuasaan. ***

Editor: Kalil Sadewo

Sumber: YouTube SAMPUL DAKWAH

Tags

Terkini

Terpopuler