INDRAMAYUHITS – Cerita Layla dan Majnun merupakan kisah cinta yang sangat melegenda yang banyak dijadikan karya sastra, di antaranya berupa puisi dan novel.
Yang mashur di kalangan pembaca tentang cerita Layla Majnun adalah karya seorang pujangga sufi yang berasal dari salahsatu kota besar di Azerbaijan.
Namanya Nizami Ganjavi, penulis novel kisah cinta Layla-Majnun yang diberi judul Mahabbah.
Baca Juga: Pandemi Covid-19 Picu ‘Tsunami’ Sastra, Simak 6 Karya Telah Tercipta, Ada ‘Bubarnya Agama’
Mahabbah adalah Cinta. Dalam tasawuf, spiritual Islam hubungan antara hamba dan Tuhan hanya bisa terjalin melalui cinta.
Itulah mengapa Nizami menyebutkan bahwa kisah cinta Layla dan Majnun merupakan gambaran cinta hamba kepada Sang Kholiq.
Majnun, pemuda yang bernama Qays merupakan seorang pecinta yang terpesona pada keindahan Tuhan yang yang mewujud pada diri kekasihnya, yaitu Layla.
Dalam kisah Layla-Majnun yang ditulis Nizami, tergambarkan bahwa cinta itu sangat tak berdasar alasan, namun kuatnya tiada tara.
Nizam Ganjavi selaku penulis kisah Layla-Majnun ini merangkum kisah ini sebagai gambaran juga sindiran tentang bagaimana mencintai Allah.
Layla adalah perwujudan dari sosok (ciptaan) Tuhan yang dicintai Qays, yang memberi kekuatan pada saat terlemah manusia.
Baca Juga: Persib Ajak Tiga Pemain Diklat Ikut Game Internal, yang Terbaik Bakal Promosi Tim Utama
Lalu gambaran juga sindiran tentang mencintai Allah seperti apakah yang dikemukakan oleh Nizami pada karyanya ini. Mari kita simak:
1. Saat Qays nama asli dari Majnun (gila) yang mengejar anjing peliharaan Layla hingga tak sadar sampai melintas di depan orang yang sedang beribadah.
Di ceritakan bahwa Qays yang gila itu melihat anjing peliharaannya Layla, sontak membuat Majnun langsung bersemangat mengikutinya.
Anjing yang ia kejar melintas tepat di hadapan orang yang sedang beribadah yang membuat Majnun mengikuti anjing tersebut.
Sontak hal itu membuat salah satu orang marah terhadap Majnun. Orang itu mengatakan bahwa ia merasa terganggu ibadahnya karena tingkah si gila itu.
Akan tetapi Majnun menjawab, ia sama sekali tidak melihat orang yang sedang beribadah, hanya fokus terhadap cintanya, yaitu Laila yang “mewujud” pada anjing peliharaannya yang barangkali mampu mengantarkannya kepada Layla.
Ini salah satu bentuk sindiran kepada hamba yang selalu tidak khusyuk saat beribadah, tidak seperti Majnun yang fokus hatinya terhadap yang dicintai.
2. Saat Qays datang dengan tak diundang pada acara besar keluarga Layla
Suatu ketika di rumah Layla diadakan pesta besar, semua warga di undang untuk makan. Majnun yang mengetahui ada pesta di rumah Layla, menyusup masuk untuk ikut serta.
Lalu Majnun melihat semua orang mengantri untuk mendapatkan makanan, sontak ia pun ikut mengantri.
Baca Juga: Ramalan Zodiak Capricorn Besok 22 Mei 2022 : Keuangan Berkembang dan Tetap Seimbang
Majnun melihat yang membagikan makanan adalah Layla, itu membuat Majnun sangat senang sebab dapat memandang Layla.
Begitu giliran Qays yang mendapat bagian, Layla sadar bahwa itu Majnun, kemudian piring yang dibawa Qays dilempar oleh Layla.
Hal demikian membuat seluruh keluarga Layla dan warga yang menyaksikan turut beesuka cita karena Layla sadar, semuanya jadi ikut tersenyum bahagia.
Akan tetapi Qays pun ikut juga tersenyum bahagia, ia tidak sama sekali di permalukan.
Ketika dia ditanya oleh salahsatu orang, Qays menjawab bahwas itu bukan penghinaan, justru sebuah harapan untukku agar aku dapat mengantre lagi dan bisa memandang Layla lebih lama lagi.
Ini bentuk sindiran terhadap kita, bahwa jika mendapat cobaan, ujian dari Allah mungkin itu alasan Tuhan ingin memanggil kita untuk lebih dekat, agar bisa berlama-lama dengannya.
3. Kisah Majnun bersama Unta
Suatu saat ketika Majnun dalam perjalanan mencari Layla, ia menunggangi seekor unta yang baru melahirkan.
Unta yang ditungganginya seakan bingung ketika diajak berjalan oleh Majnun, jadilah unta itu seperti bolak-balik di tempat karena unta ingin bersama anaknya.
Majnun yang sadar karena untanya jalan di tempat memutuskan untuk turun.
Baca Juga: Ramalan Zodiak Gemini Besok 22 Mei 2022 : Peluang Baru Pekerjaan dan Pendapatan Terbuka untuk Anda
Ia tidak bergantung lagi kepada unta karena menjadi penghalang dirinya untuk berjumpa Layla.
Sindirannya adalah jika kita masih saja bergantung pada yang selain-Nya, entah itu pada benda, harta, dunia, padahal tempat kita menggantungkan itu menjadi masalah untuk berdekatan dengan Allah, maka tinggalkan.
Seperti Majnun yang rela menempuh perjalanan demi mengejar cintanya. ***