Torehkan Prestasi, 5 Mahasiswa Unpad Ciptakan Software yang Bisa Monitor Bencana Alam

19 Oktober 2020, 18:30 WIB
ILUSTRASI penggunaan teknologi software di industri otomotif seperti mobil /Dok Siemens

PR INDRAMAYU – Lima Mahasiswa Universitas Padjadjaran (Unpad) mengikuti lomba di Pertemuan Ilmiah Tahunan Himpunan Ahli Geofisika (PIT HAGI) ke-45.

Mereka yang terbagi dalam 2 tim mengikuti kompetisi software (perangkat lunak) secara daring.

Dikutip PikiranRakyat-Indramayu.com dari laman resmi Unpad (unpad.ac.id), tim pertama terdiri dari tiga mahasiswa bernama Viraldi Diyesa, Erik Irawan, dan Syifa Prasetyo.

Baca Juga: Terungkap! Pria Inisial GG Beli Bibit Ganja Lewat Instagram dan Dikirim dari AS, Begini Kronologinya

Mereka mengembangkan perangkat lunak bernama “Pajabat”. Mahasiswa Jurusan Geofisika Unpad itu berhasil menyabet gelar Juara II pada kompetisi tersebut.

“Pajabat” adalah singkatan dari “Praniti Jatining Batu”. Ketiga kata tersebut memiliki makna yaitu penelitian yang sangat rinci mengenai wujud asli batu.

Tujuan dibuatnya perangkat lunak tersebut adalah sebagai alat penghitung parameter fisis bebatuan yang kerap kali ditemukan dalam reservoar geotermal maupun minyak bumi.

Baca Juga: Tuai Berbagai Penolakan, Lembaga Internasional ini Justru Puji UU Cipta Kerja

Volume batuan secara tiga dimensi pun bisa ditampilkan oleh perangkat lunak tersebut. Proses eksplorasi minyak bumi dapat terbantu oleh hasil keluaran parameter-parameter tersebut.

Tim kedua terdiri dari mahasiswa bernama Rifky Nauval dan Raihan Alfaridzi. Mereka yang juga merupakan mahasiswa jurusan Geofisika Unpad itu menciptakan dan mengembangkan perangkat lunak bertajuk “Indraja Buana”.

Nama perangkat lunak itu diambil dari bahasa Sunda. Maknanya adalah melihat potensi bumi dari jauh.

Baca Juga: Berolahraga di Luar Saat Sepi, Apakah Boleh Turunkan Masker? Berikut Penjelasannya

Indraja Buana berguna adalah sebagai alat untuk memperoleh data dari citra satelit hasil remote sensing (penginderaan jauh).

Hasil olahan data tersebut bisa dimanfaatkan untuk melihat perubahan sifat bumi dari sifat fisika maupun geofisika. Kita bisa melihat perubahan bumi setiap waktu.

Terdapat banyak manfaat yang bisa didapat dari pengaplikasian Indraja Buana tersebut. Di antaranya adalah membantu perencanaan wilayah, melihat lahan pertanian, monitoring sumberdaya alam mineral maupun geotermal, dan lain sebagainya.

Baca Juga: Cek Fakta: Luhut Sebut Demo Penolakan UU Ciptaker untuk Serobot Kursi Presiden, Simak Faktanya

Alat tersebut juga bisa memantau bencana alam seperti gempa bumi, banjir, bahkan kebakaran hutan sekalipun.

 

Pembimbing kedua tim adalah Irwan Ary Dharmawan yang merupakan dosen program studi Geofisika Unpad.

Ia menyatakan bahwa masyarakat luas diperbolehkan mengakses aplikasi Pajabat melalui laman https://grid.unpad.ac.id/~pajabat. Adapun aplikasi Indraja Buana dapat diakses melalui laman https://grid.unpad.ac.id/~ijb.

Baca Juga: Waspada! Norovirus Sudah Masuk ke Indonesia, Gejalanya Ada yang Sama dengan Covid-19

“Sengaja kedua software ini kami simpan di laman web agar semua orang dapat mengaksesnya, karena kami mengembangkan kedua software tersebut secara ramah pakai,” ujar Irwan.***

Editor: Evi Sapitri

Sumber: Unpad.ac.id

Tags

Terkini

Terpopuler