Komisioner KPAI, Margaret Aliyatul Maimunah Terpilih Jadi Ketua Umum PP Fatayat NU Periode 2022-2027

- 17 Juli 2022, 04:43 WIB
Peserta Kongres XVI Fatayat NU telah resmi memberikan mandat kepada Margaret Aliyatul Maimunah untuk menjadi ketum umum.
Peserta Kongres XVI Fatayat NU telah resmi memberikan mandat kepada Margaret Aliyatul Maimunah untuk menjadi ketum umum. /Fatayat NU

INDRAMAYUHITS – Peserta Kongres XVI Fatayat Nahdlatul Ulama (NU) telah resmi memberikan mandat kepada Margaret Aliyatul Maimunah untuk menjadi ketum umum.

Margaret Aliyatul Maimunah dipilih secara aklamasi untuk menahkodai Pimpinan Pusat (PP) Fatayat NU masa bakti tahun 2022 hingga 2027.

Kongres yang memilih Margaret Aliyatul Maimunah berlangsung di Jakabaring Sport City (JSC) Palembang, Sumatra Selatan, Sabtu 16 Juli 2022.

Baca Juga: Banyak Tokoh Perempuan Masuk PBNU, Dubes Jerman Makin Tertarik Kerjasama dengan NU

Hasil Kongres XVI itu disampaikan Ketua Umum PP Fatayat NU demisioner, Anggia Ermarini dilansir dari media PBNU.

Ning Anggi, sapaan akrab Anggia Ermarini membenarkan proses pemilihan berlangsung mufakat, mayoritas mendukung Magaret Aliyatul Maimunah sebagai ketua umum PP Fatayat NU.

Dengan terpilih secara mufakat, itu artinya tidak ada proses pemilihan secara voting.

Baca Juga: INILAH Daftar Formasi PPPK 2022 untuk Jabatan Teknis, Cek Mana yang Sesuai Kualifikasi Anda!

“(Sah) Margaret menjadi Ketua Umum masa khidmat 2022-2027. Kesepakatan dari pimpinan wilayah dan pimpinan cabang kita sepakat untuk memilih sahabat Margaret,” ujar Ning Anggi.

Ning Anggi tak membantah bahwa Kongres PP Fatayat NU lebih cepat, karena semua drafnya sudah dipersiapkan.

“Sahabat-sahabat pimpinan wilayah meminta untuk segera diputuskan karena dukungan semuanya ke sahabat Margaret. Akhirnya bermufakat memilih beliau,” kata dia.

Baca Juga: KEPSEK-GURU WAJIB TAHU, Berikut Ini 5 Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka Jalur Mandiri

Ning Anggi mengungkapkan bahwa, Magaret Aliyatul Maimunah layak menjadi ketua umum PP Fatayat NU, karena punya pengalaman panjang di organisasi yang dinaungi NU.

“Bahasa saya beliau sangat ngeloni Fatayat. Jadi, selama ini memang selalu bersama-sama dengan sahabat Fatayat dalam mengawal kegiatan, program, dan tentu pengurusnya,” ungkap Ning Anggi.

Di luar itu semua, lanjut dia, yang paling penting adalah Magaret Aliyatul Maimunah merupakan sosok yang rajin ke daerah-daerah untuk melakukan penguatan organisasi.

Baca Juga: BANYAK YANG TIDAK TAHU, Berikut Ini 8 Perbedaan PNS dan PPPK Berdasarkan Peraturan Pemerintah

“Beliau sangat aktif untuk bisa ke daerah-daerah. Saya akui nggak mudah untuk menyisihkan waktu untuk bisa ke daerah. Karena luas negara kita dari ujung sampai ujung,” sambungnya.

Perempuan yang juga anggota DPR RI dari Fraksi PKB itu berharap kepemimpinan baru Fatayat NU di bawah kendali Margaret Aliyatul Maimunah bisa menggerakkan kader yang beragam latar belakang dan potensinya.

“Dari keberagaman itu supaya makin memperkuat, saling mengisi, dan saling melengkapi. Semua kader harus dirangkul,” harap dia.

Baca Juga: WAJIB TAHU! Sesuai Permendikbudristek No 4 Tahun 2022, Begini Prosedur Pembayaran Tunjangan Profesi Guru

Sosok Margaret Aliyatul Maimunah bukanlah nama baru di dunia aktivis Nahdlatul Ulama (NU). Ia adalah kader yang berproses dari bawah mulai dari Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU).

Bahkan, soal leadership, ia telah teruji, karena pernah memimpin banyak organisasi sejak remaja, termasuk Kopri PMII, ketua umum PP IPPNU, PW Fatayar, dan lainnya.

Bahkan secara genetik, sejak masih dalam kandungan, Margaret Aliyatul Maimunah sudah NU, sebab ia adalah cicit dari pendiri NU, KH M Bisri Sansuri.

Baca Juga: Tutorial Spiral Betty, Aplikasi Edit Foto Gratis yang Banyak Dipakai Pengguna Media Sosial

Ning Aliya, sapaan akrabnya, lahir di lingkungan pesantren Jombang, Jawa Timur. Putri kedua dari KH Mohammad Faruq dan Hj Lilik Chodijah itu lahir pada 11 Mei 1979.

Hj Lilik Chodijah sendiri adalah putri dari KH Aziz Bisri yang merupakan putra dari KH M Bisri Sansuri, ulama ahli fiqih pada zamannya.

Di luar organisasi, ia juga aktif dalam gerakan kepedulian terhadap isu-isu perempuan, sehingga ia terlibat dalam berbagai diskusi, penelitian, hingga perumusan beberapa kebijakan terkait perempuan dan anak.

Baca Juga: WA Sering Lelet? Berikut Ini 5 Cara Mudah Mengatasi WhatsApp Lemot

Sejumlah jabatan professional juga pernah diemban di antarnya menjadi tenaga ahli di berbagai instansi dan terakhir menjadi komisioner KPAI. ***

Editor: Kalil Sadewo


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x