Ia telah membina hubungan persahabatan yang sederajat dengan China, Bharatawarsa, Yawana Bakulapura, Syangka, Palestina, Sibti, Arab Abasied, Barusa, Cambay, kerajaan-kerajaan di Jawa Tengah dan Jawa Timur, serta lainnya.
Layaknya hubungan antarnegara saat ini, kala itu Tarumanagara mengirim duta-duta ke negara sahabat itu dan begitu juga sebaliknya.
Dalam kehidupan beragama Purnawarman memuja Wisnu, tetapi rakyatnya ada yang memuja Sangkara (Siwa), Brahma, dan sedikit pemuja Buddha.
Sementara penduduk pribumi di pedalaman masih banyak yang memuja (roh) nenek moyang, mereka masih mempertahankan adat istiadat lama dari leluhurnya.
Tiga tahun setelah menjadi raja ia membuat pelabuhan, setiap hari banyak perahu yang datang dari berbagai negara.
Pelabuhan itu dibuat mulai tanggal 7 paruh terang bulan Margasira sampai dengan tanggal 17 paruh gelap bulan Posya.
Dalam masa pemerintahannya Purnawarman berhasil memperkokoh pinggiran sungai, memperlebar dan memperdalam beberapa sungai yang terdapat di wilayah Tarumanagara.
Baca Juga: 4 Aktor Drama Korea Ini Tetap Memikat Penonton, Meski Berakting dalam Nuansa Pedesaan