Perhimpunan Indonesia, Sarekat Islam dan Indische Partij merupakan organisasi-organisasi yang lahir setelah menjalin interaksi dan komunikasi secara rutin dengan Budi Utomo.
Meskipun memiliki ideologi yang berbeda, organisasi pada masa pergerakan memiliki tujuan yang sama yaitu meningkatkan kesejahteraan hidup masyarakat.
Beragamnya organisasi pada masa pergerakan mempercepat tercapainya kemerdekaan, karena pada dasarnya organisasi-organisasi tersebut saling melengkapi.
Gerakan organisasi Budi Utomo yang digagas dr Sutomo juga menjadi inspirasi bagi Ir Sukarno dalam mengobarkan semangat untuk meneruskan semangat persatuan yang telah dirumuskan.
Sehingga, pada 20 Mei tahun 1948, Presiden Republik Indonesia, Ir Sukarno dengan sengaja menjadikan lahirnya organisasi Budi Utomo sebagai Hari Bangkitnya Nasionalisme di Indonesia.
Ketika itu, ada ancaman perpecahan antargolongan dan ideologi. Selain itu Indonesia dalam masa revolusi mempertahankan diri dari Belanda yang ingin kembali berkuasa di Indonesia.
Presiden Sukarno menetapkan lahirnya Budi Utomo pada tanggai 20 Mei 1908 diangkat sebagai Hari Kebangkitan Nasional.
Dengan harapan golongan yang saling bertengkar dan rakyat Indonesia melalui momen ini dapat mengumpulkan kekuatan bersatu melawan Belanda. Sukarno berharap penetapan Hari Kebangkitan Nasional bisa mencegah perpecahan.