INDRAMAYUHITS - Di dalam naskah-naskah sejarah, baik yang ditulis untuk kepentingan bahan ajar maupun bacaan masyarakat umum, sangat jarang sekali mengupas peran ulama dan habaib.
Padahal hampir di seluruh daerah, di masa penjajahan, peran mereka sangat vital. Di setiap daerah para ulama dan habaib memimpin perlawanan, karenanya mereka paling dicari penjajah.
Di wilayah Cirebon misalnya, ada nama Mbah Muqoyyyim yang tak disukai penjajah. Karenanya aktivitas pengajiannya sering pindah-pindah, karena sering diganggu dan dikejar penjajah.
Nama lainnya ada Ki Jatira, Ki Bagus Rangin dan Ki Bagus Serit yang memimpin pertempuran berdarah dalam perang besar yang disebut Perang Cirebon atau perang Kedongdong.
Selain nama-nama tersebut, ada Habib Ahmad bin Ismail bin Yahya. Ulama dan habib dari Arjawinangun ini juga paling dicari penjajah pada zamannya.
Beliau dibenci penjajah karena melakukan perlawanan. Sehingga, penjajah selalu mencari alasan dan kesempatan untuk bisa menangkap beliau.
Baca Juga: Ijazah Wiridan dan Doa dari Habib Luthfi agar Diperlancar Rezekinya oleh Allah, Yuk Amalkan!
Dikisahkan dalam tulisan Ahmad Yazid berjudul Habib Ahmad bin Ismail bin Yahya, Siapakah Beliau? yang merupakan hasil wawancara dengan Kiai Syukron Ma’mun dan dipublikasikan dalam laman resmi JATMAN, Habib Ahmad bin Ismail selalu berhasil lolos dari kejaran penjajah.
Tak sekali dua kali, beliau dihadang di sejumlah yang biasa dikunjungi Habib Ahmad, namun tak pernah bisa ditangkap.