Sekilas Sejarah STOVIA, Kampus Tempat Berhimpunnya dr Sutomo Dkk Merumusan Gerakan Lewat Organisasi Budi Utomo

- 20 Mei 2022, 08:05 WIB
Ilustrasi tokoh perjuangan kemerdekaan yang lahir dari kampus STOVIA.
Ilustrasi tokoh perjuangan kemerdekaan yang lahir dari kampus STOVIA. /tangkapan layar youtube/@msvstudio/STMIK AMIKOM/

INDRAMAYUHITS – Berdirinya organisai Budi Utomo pada tanggal 20 Mei 1908, yang menjadi titik tolak peringatan Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas), tidak bisa dilepaskan dari peran STOVIA.  

STOVIA adalah singkatan dari School tot Opleiding van Indische Artsen atau dalam Bahasa Indonesia berarti Sekolah Pendidikan Dokter Bumiputera.

Dilansir dari laman Kemendikbud, Sejarah berdirinya sekolah tinggi ini dilatarbelakangi merebaknya berbagai penyakit sekitar tahun 1850-an. Penyakit tersebut menyebar di Pulau Jawa.

Baca Juga: Habib Ahmad bin Ismail Arjawinangun, Ulama Paling Dicari Penjajah yang Selalu Berhasil Lolos dari Kejaran

Saat itu, Pemerintah Kolonial Belanda merasa kesulitan mengatasi persoalan ini, karena banyaknya orang yang menderita penyakit.

Dalam pandangan Belanda, jika mendatangkan dokter dari Eropa, maka membutuhkan cost yang tinggi, maka munculah gagasan mendidik kaum pribumi untuk menjadi mantri.

HF Roll pun mengusulkan kepada Pemerintah Belanda agar menyelenggarakan pendidikan kedokteran yang dapat disetarakan dengan pendidikan kedokteran yang ada di Eropa (Belanda).

Baca Juga: Peringati Hari Santri Nasional, Ma'ruf Amin Tilik Peran Penting Santri Turut Berjuang Lawan Penjajah

Maka, pada tahun 1851, STOVIA pun berdiri, dimana gedungnya sendiri terletak di sebelah rumah sakit militer. Dan HF Roll diangkat sebagai direktur Sekolah Dokter tersebut.

Saat itu, STOVIA membebaskan mahasiswanya dari kewajiban membayar. Mahasiswa juga mendapat alat-alat kuliah dan seragam gratis serta menerima uang saku sebesar 15 gulden per bulan.

Halaman:

Editor: Kalil Sadewo

Sumber: Kemendikbud.go.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah