Perjuangan KH Hasyim Asy'ari Rintis Pesantren Tebuireng di Basis Kejahatan, Kiai Cirebon Dapat Tugas Khusus

- 11 Mei 2022, 05:00 WIB
Kisah perjuangan KH Hasyim Asy'ari mendirikan Pesantren Tebuireng, ada peran ulama Cirebon.
Kisah perjuangan KH Hasyim Asy'ari mendirikan Pesantren Tebuireng, ada peran ulama Cirebon. /Tangkapan layar Instagram/ @apr.ipnuippni.banaran

INDRAMAYUHITS – Banyak cerita sejarah yang menuliskan tentang perjuangan dan pengorbanan KH Hasyim Asy’ari dalam mendirikan Pesantren Tebuireng.

Tak seperti hari ini, siapapun bisa dengan mudah mendirikan pesantren, dulu KH Hasyim Asy’ari menghadapi banyak tantangan dan hambatan.

Bahkan dalam kisah-kisah sejarah disebutkan, KH Hasyim Asy’ari merintis dan mendirikan Pesantren Tebuiring tak hanya bertujuan untuk membekali ilmu agama para santri dan mencetak regenerasi ulama, tapi juga mengubah lingkungan sekitar yang penuh dengan citra hitam.

Baca Juga: Tongkat Syaikhona Kholil dan Nabi Musa Mirip, KH Miftacul Akhyar: Pernah Jadi Ular di Masa Penjajahan

Sehingga dalam perjalanannya, tak jarang Kiai Hasyim menghadapi tentangan dan kekerasan-kekerasan yang menginginkan majelis ilmu yang dibuat bubar atau paling tidak pindah dari kawasan itu.

M Minahul Asna, mahasantri Pesantren Tebuireng dalam tulisannya di laman Tebuireng Online bejudul Tantangan dan Strategi Dakwah Kiai Hasyim di Tebuireng yang di-publish 25 April 2022, menggambarkan kondisi Tebuireng saat itu yang melebih kawasan paling seram di Indonesia zaman ini.

Menurutnya, Tebuireng kala itu jadi basis orang-orang jahat, perampok, dan sundal-sundal (perempuan nakal) yang bersarang di sekitar tempat itu.

Baca Juga: NU Kritis pada UU dan Tegas Soal Palestina Sejak Era Kolonial, Teks Lengkap Khutbah Kiai Hasyim Ini Jadi Bukti

Sehingga, Kiai Hasyim tidak saja bergulat membuat Desa Tebuireng itu aman, tetapi beliau siang malam memutarkan otaknya untuk membuat desa itu menjadi sehat, penuh harapan, serta dilimpahi kerelaan dan maghfirah Tuhan dari Allah SWT.

Disampaikan, mengusahakan agar daerah yang penuh dengan pekerjaan mufsid (rusak) itu kembali menjadi suatu desa yang aman, apalagi dalam arti kata aman buat orang luar daerah, tidak mudah, jika tidak dikerjakan dengan penuh kesungguhan hati dan kebulatan tekad.

Halaman:

Editor: Kalil Sadewo

Sumber: Tebuireng Online


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x