INDRAMAYUHITS - Peringatan Hari Lahir Ke-99 Nahdlatul Ulama (NU) versi Hijriyah mengambil tema dan nuansa flashback ke sejarah berdirinya organisasi terbesar di Indonesia itu.
Rangkaian kegiatannya pun dikemas dalam bentuk napak tilas, mulai dari ziarah ke Hadratussyaikh KH Hasyim Asy'ari, singgah di kantor pertama NU, hingga acara puncak di pesantren yang didirikan Syaikhona Kholil Bangkalan, Madura.
Saat mendapatkan kesempatan sambutan, Rais ‘Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Miftachul Akhyar membuka kembali sejarah berdirinya Nahdlatul Ulama (NU).
Ia juga mengenang tongkat dan tasbih dari Syaikhona Cholil yang diberikan kepada Hadratussyekh KH Hasyim Asy’ari pada saat itu.
Menurutnya, tongkat dan tasbih tersebut menjadi isyarat penting cikal bakal berdirinya NU. Kiai Miftach kemudian menyitir Al Qur’an Surat Taha ayat 17-23.
“Semua isyarat-isyarat tersebut merupakan embrio untuk melahirkan sebuah jamiyah mardhiyah yang luar biasa saat ini,” ujar kiai Pengasuh Pondok Pesantren Miftsachus Sunnah, Surabaya itu.
Dalam pandangan KH Miftachul Akhyar, tongkat Syaikhona Kholil ada kemiripan dengan milik Nabi Musa.
Baca Juga: Jadwal Waktu Sholat Fardhu Kabupaten Indramayu 21 - 27 Februari 2022, Sholatlah Sebelum Disholatkan
Dalam sejarah dijelaskan bahwa tongkat Nabi Musa bisa berubah menjadi ular besar yang menghabisi kezaliman Fir’aun dan para penyihir pada zamannya.