INDRAMAYUHITS – Penembakan Tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror terhadap dokter Sunardi pada 9 Maret 2022 mengagetkan masyarakat.
Tidak seperti aksi terhadap terduga teroris lainnya, penembakan Densus 88 kali ini menyisakan penasaran yang besar dari masyarakat.
Wajar saja, biasanya yang ditangkap Densus 88 adalah terduga teroris yang berprofesi sebagai pedagang, guru ngaji, atau lainnya.
Baca Juga: PBNU dan Kerajaan Qatar Akan Bangun 100 Masjid dan 10 RS, Pertama Dibangun di IKN
Kali ini yang ditembak Densus 88 adalah seorang pria yang berprofesi sebagai dokter, lulusan perguruan tinggi medis yang sehari-hari memberikan pelayanan kepada masyarakat.
Pertanyaannya, siapa dan apa peran serta keterlibatan dr Sunardi dalam jejaring terorisme, baik nasional maupun transnasional sehingga ia ditembak mati di Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah?
Dilansir Indramayu Hits dari PikiranRakyat.com, Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karo Penmas) Divisi Humas Brigjen (Pol) Ahmad Ramadhan mengungkapkan, dr Sunardi ternyata masuk dalam daftar penasehat amir organisasi teroris Jamiyah Islamiyah (JI) dan penanggung jawab Hilal Ahmar Society Indonesia (HASI).
Kepolisian memastikan, dr Sunardi punya andil besar dalam berbagai kegiatan organisasi teroris JI dan HASI yang merupakan organisasi sayap kemanusiaannya.
Tak hanya masuk dala jaringan organisasi teroris nasional, dr Sunardi dan organisasinya (HASI) juga masuk dalam daftar jaringan terorisme internasional.