Ny Hj Masriyah Amva, Satu-satunya Perempuan Cirebon dan Jawa Barat yang Jadi Pengurus PBNU, Siapa Beliau?

- 14 Januari 2022, 14:43 WIB
Nyai Hj Masriyah Amva, Pengasuh Pesantren Kebonjambu Babakan, Ciwaringin yang masuk dalam jajaran pengurus PBNU.
Nyai Hj Masriyah Amva, Pengasuh Pesantren Kebonjambu Babakan, Ciwaringin yang masuk dalam jajaran pengurus PBNU. /Pesantren Kebonjambu al Islamy

INDRAMAYUHITS – Satu di antara tokoh asal Cirebon yang masuk dalam struktur Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) adalah Nyai Hj Masriyah Amva.

Nyai Hj Masriyah Amva menjadi satu-satunya perempuan Cirebon, bahkan Jawa Barat yang masuk daalam kepengurusan PBNU periode masa khidmat 2021-2026. Ia masuk di jajaran A'wan PBNU.

Dalam beberapa tahun belakangan ini, nama Nyai Hj Masriyah Amva terus melejit, makin dikenal di tataran nasional.

Baca Juga: Sejumlah Tokoh Cirebon Masuk Jajaran Pengurus PBNU yang Diumumkan Gus Yahya, Ini Daftarnya

Terutama berawal dari keaktifannya ikut dalam forum-forum diskusi strategis baik soal kebijakan tentang perempuan, kesetaraan, pendidikan Islam, maupun isu lainnya.

Nyai Hj Masriya Amva juga memiliki sikap yang tegas dan jelas terkait dengan isu-isu keadilan gender, kesalingan, kesetaraan, dan pembelaan terhadap hak perempuan, ibu, dan anak.

Kini, Nyai Hj Masriya Amva telah menjadi langganan sebagai pemateri dalam diskusi-diskui yang mengangkat tema-tema di atas, baik skala lokal maupun nasional dan internasional.

Baca Juga: Berikut Susunan Lengkap Pengurus PBNU Masa Khidmah 2022-2027

Dilansir dari OASIS: Jurnal Ilmiah Kajian Islam edisi Februari 2020 berjudul Konsep Pendidikan untuk Perempuan Perspektif Nyai Hj Masriyah Amva yang ditulis Atiq Nur Dianti berikut biografi beliau.

Nyai Hj Masriyah Amva lahir di Cirebon, 13 Oktober 1961, di sebuah kampung pesantren, Babakan, Ciwaringin, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat.

Nama Amva sendiri merupakan singkatan dari kedua orangtuanya yakni KH Amrin Khanan dan Hj Fariatul `Aini.

Baca Juga: Pengurus PBNU Dilantik 31 Januari Bertepatan Dengan Harlah NU Versi Masehi

Ibundanya, Hj Fariatul `Aini adalah sosok perempuan gigih yang bergerak dalam dunia sosial dan dakwah.

Sedangkan ayahnya K H Amrin Khanan adalah sosok ulama pesantren tradisional yang istiqamah mengajar dan membimbing santri untuk mengenal, mendalami dan mengamalkan ajaran-ajaran luhur Islam.

Kiprah yang luar biasa dari Nyai Hj. Masriyah Amva tidak bisa dilepaskan dari peran seorang suami yang senantiasa mendukung apa yang dilakukan Nyai Hj. Mariyah Amva.

Baca Juga: Sosok Sekjen PBNU Gus Ipul, Paket Lengkap Kematangan Berorganisasi dan Berbirokrasi

Pada tanggal 1 November 2006 bertepatan dengan tanggal 9 Syawal 1437 H, KH  Muhammad suami Nyai Hj Masriyah Amva sekaligus pendiri pondok pesantren Kebon Jambu wafat di Rumah Sakit (RS) Pertamina Cirebon.

Kepemimpinan pondok pesantren selanjutnya dipegang oleh istrinya, Nyai Hj Masriyah Amva. Pada saat itu, Pesanatren Kebon Jambu mengalami kegoncangan dahsyat karena krisis kepercayaan masyarakat terhadap keberlangsungan pesantren tanpa hadirnya sang kiyai.

Sepeninggal KH Muhammad, untuk pertama kali Nyai Hj Masriyah Amva mengumpulkan para santri, para orang tua dan pengajar.

Baca Juga: Gugatan Perdata Terhadap Miftachul Akhyar Resmi Dicabut, Etika Organisasi Diserahkan ke PBNU

Nyai Hj Masriyah Amva memberitahukan bahwa kini sudah ada pengganti KH Muhammad untuk “mengasuh” dan menjaga pesantren adalah yang lebih mulia, yaitu Allah SWT.

Kini, dengan kesendirian inilah yang justru menumbuhkan kemandirian, tekad dan keikhlasan, sekaligus kesadaran diri sebagai makhluk-Nya yang lemah.

Nyai Hj Masriyah Amva aktif menulis prosa mapun puisi. Lewat puisi, tulisan dan cerita, Nyai Hj Masriyah Amva berharap bahwa karya-karyanya itu bisa menjadikan pembaca semakin mendekatkan diri kepada-Nya.

Baca Juga: Selain Kiai Miftach dan Gus Yahya, 6 Orang Ini yang Akan Menyusun Struktur PBNU Periode 2021-2026

Juga semakin mengangumi kebesaran-Nya, semakin mencintai anugerah-anugerah-Nya dan semakin menambah kadar keimanannya.

Karya-Karya Nyai Hj. Masriyah Amva yang telah diterbitkan antara lain:

  1. Ketika Aku Gila Cinta (Noktah, 2007)
  2. Setumpuk Surat Cinta (Nuansa, 2008)
  3. Ingin Dimabuk Asmara (Nuansa, 2009)
  4. Cara Mudah Menggapai Impian (Nuansa, 2009)
  5. Bangkit Dari Terpuruk (Kompas, 2010)
  6. Menggapai Impian (Kompas, 2010)
  7. Indahnya Doa Rasulullah (Kompas, 2011)
  8. Meraih Hidup Luar Biasa (Kompas, 2011)
  9. Rahasia Sang Maha (Kompas, 2012)
  10. Akang di Mataku (Salima, 2012)
  11. Umroh Perjalanan Spiritual (PT Elex media Komputindo, 2013)
  12. Dalam Kasmaranku (Kebonjambu, 2013)
  13. Doa dan Munajat Perempuan (PT Elex media komputindo, 2014)
  14. Tafakur Cinta (Kebonjambu, 2015)
  15. Suamiku Inspirasiku (Salima, 2013)
  16. Nyanyian Cinta Sang Pemabuk (Kebonjambu, 2016)

Baca Juga: Kiai Said Puji Gus Yahya Sebagai Sosok yang Tepat Pimpin PBNU

Tak hanya itu, Nyai Hj Masriya Amva juga memperoleh sejumlah penghargaan atas komitmen dan dedikasinya, antara lain:

  1. Albiruni Award sebagai tokoh yang sukses mengembangkan dakwah lewat seni dan budaya (2012)
  2. Penghargaan dari Kementrian Agama Republik Indonesia sebagai tokoh yang berjasa dalam memajukan pendidikan agama dan keagamaan (2014)
  3. SK Trimurti Award dari Aliansi Jurnalis Independen Indonesia atau AJI (2014)
  4. Penghargaan dari Bupati Cirebon sebagai tokoh perempuan inspiratif (2016).

 

Editor: Kalil Sadewo

Sumber: Majalah Ilmiah OASIS


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah