Sikapi Pernyataan Emmanuel Macron, Presiden Jokowi: Indonesia Mengecam Keras

- 31 Oktober 2020, 18:30 WIB
Presiden Joko Widodo (Jokowi) buka suara terkait pernyataan Presiden Perancis, Emmanuel Marcron, yang meresahkan umat muslim di dunia.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) buka suara terkait pernyataan Presiden Perancis, Emmanuel Marcron, yang meresahkan umat muslim di dunia. /Kanal Youtube Sekretariat Presiden.

Menurut Jokowi, kebebasan berekspresi yang menodai kehormatan, kesakralan, dan kesucian nilai agama tidak bisa dibenarkan. Oleh karena itu, ekspresi yang menodai simbol keagamaan pun wajib dihentikan.

"Mengaitkan agama dengan tindakan terorisme sebuah kesalahan besar. Terorisme adalah terorisme. Teroris adalah teroris. Terorisme tidak ada hukum dengan agama apa pun," ungkap Presiden Jokowi.

Baca Juga: WASPADA! Besok Minggu 1 November, Topan Goni Diprediksi Menghantam Filipina

Terkait kasus yang terjadi di beberapa kota di Prancis seperti Nice dan Paris, Indonesia pun turut mengecamnya.

"Indonesia mengecam keras terjadinya kekerasan yang terjadi di Paris dan Nice yang telah memakan korban jiwa," kata Presiden.

Diberitakan bahwa penyerang bersenjata pisau telah menewaskan dua orang di Kota Nice, Prancis, pada Kamis 29 Oktober 2020 lalu. Selain membunuh, penyerang tersebut juga melukai sejumlah orang lainnya di sebuah gereja.

Baca Juga: Kaget! Badan Pevita Pearce Berotot, Netizen Tiba-tiba Fokus ke Komentar Afgan Syahreza

Pelaku tersebut dikabarkan berniat membalas pemenggalan terhadap guru Sejarah dan Geografi, Samuel Paty (47) pada 16 Oktober 2020 silam.

Guru tersebut diketahui dipenggal oleh Abdoullakh Abouyezidovitch (18) asal Chechnya yang tidak terima karena guru itu menunjukkan kartun Nabi Muhammad.

Menyikapi hal tersebut, Presiden Prancis Emmanuel Macron menganggap bahwa apa yang dilakukan Samuel Paty adalah wujud kebebasan berekspresi yang ditunjukkan kepada para siswanya.

Halaman:

Editor: Evi Sapitri

Sumber: Antara


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah