Peristiwa Aksi Teror di Nice, Prancis Berlakukan Status Keamanan Tinggi, PM Inggris Beri Dukungan

- 30 Oktober 2020, 10:27 WIB
Wali Kota Nice Christian Estrosi berbincang dengan aparat kepolisian di lokasi penusukan yang menewaskan 2 orang di dekat Gereja Notre-Dame, Nice, Prancis.
Wali Kota Nice Christian Estrosi berbincang dengan aparat kepolisian di lokasi penusukan yang menewaskan 2 orang di dekat Gereja Notre-Dame, Nice, Prancis. /Twitter Christian Estrosi

PR INDRAMAYU - Pemerintah Prancis meningkatkan status peringatan level tinggi pada wilayahnya, setelah mendapatkan aksi teror di Nice hingga menewaskan tiga orang.

Dilansir PikiranRakyat-Indramayu.com melalui Antara, pada Kamis 29 Oktober 2020, Perdana Menteri Prancis, Jean Castex mengumumkan pemerintah akan memberikan respons tegas.

Peristiwa teror tersebut terjadi di gereja di Nice, menewaskan seorang perempuan dan dua orang lainnya.

Baca Juga: Bakal Dirilis 2021 Mendatang, Game Nintendo Switch Pro Kini Terungkap Pakai Layar Ini

Beberapa jam setelah aksi serangan teror itu, polisi langsung menembak mati seorang pria yang diduga mengancam para pejalan kaki dengan menggunakan pistol di Montfavet, Prancis.

Stasiun radio Europe 1 mendengar seruan dari dua pelaku "Allahu Akbar" saat sedang melakukan aksi teror.

Di lain hal, sejumlah media memberitakan seorang pria yang berasal dari Arab Saudi telah ditangkap oleh aparat di Kota Jeddah, Arab Saudi, setelah melakukan penyerangan yang menyebabkan seorang penjaga di Kantor Konsulat Prancis terluka.

Baca Juga: Hasil Liga Eropa: Kalahkan Lawan, Arsenal dan Molde Raih Poin Sempurna

Pasca kejadian pemenggalan, melalui unggahannya di Twitter, Wali Kota Nice, Chrisian Estrosi mengatakan bahwa serangan teror terjadi di Gereja Notre Dame itu mirip dengan serangan yang menewaskan seorang guru asal Prancis, Samuel Paty pada bulan ini.

Halaman:

Editor: Suci Nurzannah Efendi

Sumber: Antara


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x