Jegal Pembangunan Jurrasic Park 'Kawasan Wisata Orang Kaya', Netizen Ramaikan Hashtag #SaveKomodo,

- 27 Oktober 2020, 06:07 WIB
#SaveKomodo
#SaveKomodo /

Ia menyuarakan keprihatinan soal truk yang masuk ke dalam kawasan konservasi yang selama ini dijaga ketat dan meminggirkan masyarakat setempat.

Tidak hanya ramai di media sosial, warganet juga mencoba menarik dukungan dengan menggalang petisi di Change.org.

Baca Juga: Banyak Daerah Rawan Banjir Dan Longsor, Polres Cirebon Gerak Cepat Siagakan Posko

Petisi yang ditujukan kepada Presiden Joko Widodo ini menolak pembukaan lahan di Taman Nasional Komodo. Hingga tulisan dibuat, petisi yang dibuat oleh Indo Flashlight itu sudah ditandatangani lebih dari 340 ribu orang.

"Kami Masyarakat Indonesia meminta kembalikan lahan ini, kami mohon perintahkan kepada Pemda untuk pemutusan izin INVESTOR ASING (Swasta) di kawsan Taman Nasional Pulau Komodo," seperti dikutip dari laman petisi tersebut.

Selain tagar #SaveKomodo, keprihatinan soal pembangunan di Pulau Komodo ini juga ikut mengangkat perbincangan soal Jurassic Park. Pasalnya, pembangunan di Pulau Komodo itu disebut akan dijadikan Taman Jurassic di Indonesia.

Baca Juga: Waspadai Penipuan Phising, Ernest Prakasa Jelaskan Cara Hindari Hal Tersebut

Proyek pembangunan ini di pulau konservasi itu juga mendapat kritik Walhi. Koordinator Kampanye Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) Edo Rakhman mengkritik langkah itu sebagai konsep yang keliru karena pemerintah seharusnya mempertahankan habitat asli hewan endemik komodo di kawasan tersebut.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) memang mengincar para 'orang kaya' untuk menjadi wisatawan utama di kawasan wisata Labuan Bajo di Kabupaten Manggarai Barat, NTT. Hal ini sejalan dengan penetapan Labuan Bajo sebagai wisata kelas premium mulai 2020.

Jokowi juga ingin ada peningkatan kualitas sumber daya manusia di Labuan Bajo, baik dari sisi keahlian maupun keterampilan. Sebab, ia ingin industri pariwisata di kawasan itu tidak hanya berkembang, namun juga memiliki standar internasional.***

Halaman:

Editor: Suci Nurzannah Efendi

Sumber: RRI


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah