PR INDRAMAYU – Tim peneliti Universitas Gadjah Mada (UGM), mengembangkan alat deteksi Covid-19 melalui embusan napas dengan nama ‘GeNose’ memasuki tahap uji diagnostik sebelum diproduksi pada akhir 2020.
"Uji diagnostik ini targetnya tiga minggu selesai," kata Ketua Tim Peneliti GeNose Dr. Kuwat Triyana usai penandatanganan nota kesepahaman kerja sama uji diagnostik GeNose C19 antara UGM dengan RS Sardjito di ruang Diklat RS Sardjito di Yogyakarta pada Senin, 26 Oktober 2020.
Dilansir PikiranRakyat-Indramayu.com dari ANTARA Jabar, menurutnya, alat tersebut sudah mendapatkan izin dari Kemenkes RI untuk segera menjalani uji diagnostik di sembilan rumah sakit mitra.
Baca Juga: Bupati Lebak Ungkap Alasan Tutup Seluruh Lokasi Wisata Jelang Libur Panjang Pekan Ini
Rumah Sakit Mitra tersebut, yakni RSUP Dr Sardjito, RSA UGM, RSPAU Hardjolukito, RS Bhayangkara, RS LKC Bambanglipuro, RST Soetarto, RST Dr Soedjono (Magelang), RS Bhayangkara (Jakarta), serta RS Saiful Anwar (Malang).
Dia menjelaskan, setiap rumah sakit mitra akan mengumpulkan 200 subjek yang masing-masing akan dilakukan pengambilan sampel sebanyak dua kali.
Bukan hanya itu, Dia juga mengatakan pada tahap awal penerapan GeNose akan difungsikan sebagai alat skrining Covid-19.
Baca Juga: Google Indonesia Dukung Pilkada Bebas Hoaks dengan Menggunakan Inovasi Berikut Ini
Sambil dievaluasi akurasi, sensitivitas dan spesifisitasnya diharapkan dapat ditingkatkan menjadi alat diagnostik Covid-19 yang disetarakan dengan PCR atau tes usap.