Jelang Sumpah Pemuda 28 Oktober, Guz Jazil Sebut Momen Singkirkan Isu Primordialisme

- 26 Oktober 2020, 22:17 WIB
Wakil MPR RI, Jazilul Fawaid minta pemerintah keluarka UU pesantren. (Pikiran-Rakyat.com)
Wakil MPR RI, Jazilul Fawaid minta pemerintah keluarka UU pesantren. (Pikiran-Rakyat.com) /

Guz Jazil juga menuturkan, semangat Sumpah Pemuda itu perlu terus dirawat, dilestarikan, serta diserukan.

Dia juga mengatakan, semangat itu penting, sebab sebagai bangsa yang besar, terdiri dari ribuan pulau dari Sabang sampai Merauke, dari Talaud hingga Pulau Rote yang di dalamnya tinggal beragam penduduk yang memiliki latar suku, agama, dan bahasa yang tak sama, bangsa ini rentan dari ancaman disintegrasi bangsa.

Baca Juga: Waspadai Penipuan Phising, Ernest Prakasa Jelaskan Cara Hindari Hal Tersebut

“Potensi-potensi disintegrasi bangsa itu ada,” kata Ketua Wakil Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) tersebut.

Bukan hanya itu, Kongres II Pemuda dikatakan sebagai panduan bangsa dalam perjalanan ke masa depan.

“Mengutip kata Bung Karno, Jas Merah, jangan-jangan sekali melupakan sejarah,” tutur Guz Jazil.

Baca Juga: Ada 3 Kesepakatan Kerja Sama Indonesia dan Bangladesh di Tengah Pandemi Global

Dia juga mengatakan, persatuan inilah yang membuat kita merdeka dan menjadi negara besar, dengan mengacu pada sejarah bangsa kita belajar dari masa lalu tentang pentingnya persatuan.

Menurut Jazilul, persatuan bisa digalang, itu karena masing-masing pihak tidak ingin menonjolkan diri atau merasa paling benar dan besar.

Mereka lebih mengedepankan kepentingan bangsa dan negara. Sikap yang demikian, menurutnya perlu dijaga dan diutamakan sejak Indonesia ingin merdeka, saat ini, hingga nanti.***

Halaman:

Editor: Evi Sapitri

Sumber: RRI


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x