PDIP Cium Gelagat Aneh Orang Kepercayaan Jokowi, Darmadi: Hati-hati Kudeta Merangkak!

- 26 Oktober 2020, 08:30 WIB
Politisi PDIP Ingatkan Jokowi Agar Hati-hati Adanya Para Menteri Rencanakan Kudeta Merangkak
Politisi PDIP Ingatkan Jokowi Agar Hati-hati Adanya Para Menteri Rencanakan Kudeta Merangkak //instagram@darmadidurianto/

PR INDRAMAYU - Partai berlambang banteng, PDI Perjuangan dikabarkan tengah dalam kondisi siaga.

Hal ini berkaitan dengan adanya gelagat tidak biasanya dari orang-orang kepercayaan Presiden Jokowi dalam kabinet Indonesia Maju.

Menanggapi hal ini, politikus PDI Perjuangan, Darmadi Durianto menyarankan Presiden dua periode itu untuk segera mereshuflle kabinet.

Baca Juga: 7 Rahasia Vitamin yang Tidak Banyak Diketahui, Salah Satunya Meningkatkan Produksi Urine

"Sudah harus siapkan nama-nama pengganti menteri yang dianggap tidak loyal. Lebih baik diganti ketimbang menggerogoti dari dalam," tutur Darmadi Durianto.

"Bahkan bisa menelikung dengan cara mengambil alih kekuasaan di tengah jalan. Hati-hati kudeta merangkak. Ingat sejarah," lanjutnya sebagaimana diberitakan Jurnal Presisi dengan judul 'Jokowi Siaga Satu! PDIP Mencium Upaya Kudeta Orang Kepercayaan Presiden'.

Politisi kelahiran Pontianak inipun meminta Jokowi jangan lengah.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Senin, 26 Oktober 2020: Godaan Aquarius hingga Semangat Baru Virgo

"Tidak tertutup kemungkinan ada manuver-manuver politik dari beberapa pembantu Jokowi demi kepentingan jangka panjang (Pilpres)," sambungnya.

Maka, menurut Darmadi, Jokowi harus berani mengambil sikap tegas dengan menempatkan orang-orang yang memiliki kapasitas dan loyal terhadapnya.

Yaitu calon menteri yang bersedia mengabdi kepada bangsa dan negara dan meminggirkan kepentingan pribadi ataupun partainya.

Baca Juga: Gempa Berkekuatan 5,9 Guncang Kabupaten Pangandaran, Korban Jiwa Terus Ditelusuri

Ia menambahkan, yang tidak kalah penting Jokowi segera melakukan evaluasi, khususnya bagi menteri-menteri yang disinyalir bermanuver dalam kabinet Jokowi jilid II ini.

"Per tiga bulan bila perlu mesti ada review secara ketat. Review diperlukan sebagai upaya mengidentifikasi adanya kepentingan-kepentingan yang diam-diam menyelinap ke istana tanpa diketahui pak presiden.

"Jangan menunggu sesuatu terjadi tapi kita harus waspada dan antisipasi," kata Anggota Komisi VI DPR ini.

Baca Juga: Sutradara Hollywood, Luc Besson, Beberkan Kiat Menulis Naskah Film, Salah Satunya Harus Peka

Politisi berusia 53 tahun ini mencurigai bahwa beberapa menteri tidak memberikan tenaga dan pikiran sepenuhnya dalam mengemban amanah negara sebagai menteri di paruh kedua masa jabatan Jokowi dan diramalkan akan sibuk untuk mencari celah demi kepentingan pribadi atau golongannya.

"Nanti di pertengahan jalan (dua tahun setengah pemerintahan) akan kelihatan. Karena di fase itu patut diduga sudah tidak lagi memikirkan kepentingan kabinet dan program-program yang digariskan pak presiden, tapi mereka akan lebih mengedepankan kepentingan mereka," tegas politisi yang maju dari Dapil III Jakarta ini.*** (Yudha/Jurnal Presisi)

Editor: Suci Nurzannah Efendi

Sumber: Jurnal Presesi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah