Pemerintah Dukung Ekspansi Bioskop 'Konvensional' ke Platform Digital, Produk Bajakan Jadi Sorotan

- 22 Oktober 2020, 18:12 WIB
Kemenparekraf saat merilis panduan pengoperasian protokol kesehatan pada sektor bioskop, hotel, dan restoran pada Jumat, 10 Juli 2020 di Cinema XXI, Plaza Senayan, Jakarta Pusat.
Kemenparekraf saat merilis panduan pengoperasian protokol kesehatan pada sektor bioskop, hotel, dan restoran pada Jumat, 10 Juli 2020 di Cinema XXI, Plaza Senayan, Jakarta Pusat. /Foto: Kemenparekraf/

PR INDRAMAYU – Salah satu industri yang terdampak Covid-19 adalah film. Sineas Indonesia diharuskan untuk tetap berkarya di tengah pandemi. Hal tersebut diungkapkan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia, Nadiem Makarim.

Insan perfilman terbukti terus berusaha untuk berkarya di tengah pandemi. Dengan memperhatikan protokol kesehatan, syuting film tetap dilakukan, produksi tetap berjalan.

Hadirnya layanan streaming film di platform digital turut membantu para sineas untuk berkarya. Di antara platform tersebut adalah Viu, Iflix, Netflix, Disney+ Hotstar, GoPlay, dan Bioskop Online.

Baca Juga: Kasus Positif Covid-19 di Amerika Serikat Melonjak Tajam, Evers: Teman-teman, Tolong Tetap di Rumah!

Platform tersebut menjalankan kontrak dengan beberapa rumah produksi untuk dapat menayangkan film-film di aplikasi online tersebut.

"Sekarang saatnya berpikir untuk inovasi dengan menggunakan teknologi untuk berkarya dan menebarkan kepada seluruh masyarakat, sebagai contoh Reza Rahadian melakukan debut sebagai sutradara 'Sementara Selamanya' yang diproduksi secara minimalis dan ditayangkan secara streaming," ujar Nadiem beberapa waktu lalu.

Pandemi Covid-19 memaksa produser, sineas, dan distributor film untuk beradaptasi. Beberapa rumah produksi menayangkan karyanya di platform digital. Film berjudul “Bucin”, “Guru-Guru Gokil”, dan “Malik & Elsa” adalah tiga di antaranya.

Baca Juga: Serap Anggaran Tertinggi di Lingkup Kementerian, Ketua Komisi VIII DPR Apresiasi Kinerja Kemensos

Beralihnya penayangan film ke media digital dilandasi beberapa alasan. Produser “Guru-Guru Gokil”, Dian Sastrowardoyo, menyatakan bahwa hal itu menyesuaikan dengan kebiasaan masyarakat yang kini cenderung menonton dari rumah, bukan ke bioskop.

"Pada saat seperti ini kita harus bisa berinovasi dan mencoba adaptasi dengan segala perubahan macam perubahan yang baru kita temui termasuk dengan bagaimana cara kita menikmati film," tutur Dian.

Salah satu manfaat digunakannya platform digital adalah dapat menjangkau penonton dari daerah yang belum memiliki bioskop. Belum meratanya bioskop ironisnya memaksa sebagian oknum untuk menonton film dari toko kaset bajakan atau melalui situs ilegal.

Baca Juga: Tinjau Penanggulangan Covid-19, Jabar Bergerak Subang Kunjungi Faskes Kecamatan

Hadirnya platform digital turut membantu pemberantasan kasus tersebut. Beberapa platform menawarkan keanggotaan atau harga menonton film yang cukup terjangkau.

Dukungan pemerintah

Salah satu upaya pemerintah agar dunia perfilman tetap menggeliat adalah tetap mengizinkan diadakannya syuting film selama pandemi. Hal yang perlu diperhatikan adalah tetap menerapkan protokol kesehatan.

Dalam situasi pandemi, Direktur Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Hilmar Farid, menyatakan bahwa Festival Film Indonesia (FFI) 2020 akan tetap diadakan. Hal tersebut dimaksudkan untuk menjaga semangat para sineas dalam berkarya.

Baca Juga: Aksi Unjuk Rasa Omnibus Law Digelar Kembali Hari Ini, Mengaku Kecewa Jokowi Tak Temui Pendemo

FFI menjadi ajang bergengsi untuk mengapresiasi karya sineas. Perhelatan tersebut tidak boleh mati hanya gara-gara pandemi.

Selain itu, peran pemerintah dalam memajukan perfilman Indonesia di tengah pandemi adalah mengubah Perum Produksi Film Negara (PFN) menjadi perusahaan pembiayaan perfilman dan konten. Hal itu diungkap Direktur Utama Perum PFN, Judith J.N. Dipodiputro.

Untuk menggali bakat dalam dunia perfilman, PFN telah menyelenggarakan lomba film pendek. Animo masyarakat begitu luar biasa. Sebanyak lebih dari 100 karya masih diseleksi untuk menentukan pemenangnya.

Baca Juga: Wagub Jabar, Uu Ruzhanul Ulum Hadiri Penanaman Mangrove hingga Serahkan Enam Maskara

Dukungan pemerintah turut menyemangati para sineas dalam berkarya. Mereka merasa mendapat dukungan selama industri mereka terkena dampak pandemi Covid-19.

"Kuncinya adalah adaptasi pada disrupsi dan berdaya juang pada situasi pandemi yang terjadi secara global. Kemendikbud hadir untuk memajukan kebudayaan termasuk perfilman dan berfokus pada SDM perfilman, distribusi, dan upaya menampilkan film Indonesia di panggung dunia," tutur Nadiem.***

Editor: Suci Nurzannah Efendi

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x