PR INDRAMAYU - Kasus Covid-19 di negeri ini kian banyak, suara-suara mendesak penundaan pelaksanaan Pilkada Serentak 2020 kian lantang terdengar.
Pemerhati Pilkada, Basiruddin Amirrudin mengaku khawatir jika pesta rakyat lima tahunan itu tetap digelar, maka angka kasus Covid-19 akan semakin meningkat.
"Tunda Pilkada 2020 atau tandu korban Covid-19," ujarnya saat berbincang dengan rri.cpo.id, Senin (21 September 2020).
Baca Juga: Presiden Jokowi Tegaskan Pilkada Tetap Berlanjut Singgung Momentum Inovasi
Desakan yang disampaikan oleh mantan aktivis ini senada dengan banyak pihak. Diantaranya adalah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) dan Pengurus Pusat (PP) Muhammadiyah.
Ketua Umum PBNU, Said Aqil Siraj bahkan menilai, Pilkada tahun ini lebih mudharat alias cenderung menyebabkan keburukan di tengah situasi Pandemi Covid-19.
Baca Juga: Muhammdiyah dan NU Kompak! Minta Pilkada Dipertimbangkan Demi Keselamatan Rakyat
Sementara itu, Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir pun meminta pihak-pihak terkait untuk mempertimbangkan opsi penundaan Pilkada Serentak yang rencananya akan digelar pada 9 Desember nanti.
Untuk itu, Komisi Pemilihan Umum (KPU) harus segera membahas secara khusus dengan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), DPR, dan instansi terkait.***