Menuai Pro dan Kontra, PSBB Total DKI Jakarta Dalam Ketidakpastian

- 12 September 2020, 22:12 WIB
ILUSTRASI // PSBB DKI Jakarta.
ILUSTRASI // PSBB DKI Jakarta. /Panjiarista/PIXABAY

PR INDRAMAYU - Ketua Satgas Covid-19 Doni Monardo menegaskan, pemerintah pusat mengutamakan kesehatan masyarakat. Namun untuk situasi sekarang, lebih menginginkan Pembatasan Sosial Bersekala Mikro dan Komunitas (PSBMK) dibandingkan PSBB Total yang diusulkan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

Doni juga memastikan, sampai saat ini, belum ada kepastian apakah DKI akan menerapkan PSBB Total atau tidak.

"Kita harus berusaha semaksimal mungkin bekerja sama agar upaya pencegahan ini harus menjadi tujuan utama kita. Komunitas perlu menjadi ujung tombak, perlu menjadi garda terdepan," katanya dalam keteangan pers dari RS Darurat Covid-19 Wisma Atlet, Sabtu 12 September 2020 malam.

Baca Juga: Jakarta Terapkan PSBB Total, Commuter Line Dipastikan Tetap Beroperasi

Dirinya menambahkan jangan kita biarkan dokter rumah sakit menjadi garda utama, mereka harus menjadi benteng terakhir, agar kita bisa menyelamatkan tenaga-tenaga dokter, tenaga kesehatan lainnya, serta para perawat. Kita tidak ingin kehilangan dokter lebih banyak lagi.

Sebelumnya, sejumlah pihak meminta agar keputusan PSBB total di DKI Jakarta yang akan mulai berlaku 14 September, supaya dibatalkan. Pasalnya, kebijakan ini akan berdampak negatif bagi kelangsungan ekonomi banyak orang.

Meski demikian, ada juga pihak yang mendukung Anies Baswedan dengan alasan kesehatan menjadi hal yang utama daripada ekonomi.

Baca Juga: Sah! Chef Marinka Umumkan Pernikahannya di Instagram, Netizen Penasaran Paras Tampan Suaminya

Pemerintah pusat sendiri baru akan menyampaikan sikap resmi soal Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) Total DKI Jakarta, Minggu, 13 September 2020 besok.

"Pengumuman yang disampaikan ke masyarakat besok ada kepastian serta harmonisasi kepentingan pusat dan daerah. Paling pokok adalah keselamatan masyarakat," ujar Ketua Satgas Covid-19 sekaligus Kepala BNPB, Doni Monardo dalam keterangan pers dari RS Darurat Covid-19 Wisma Atlet, Sabtu (12/9/2020) malam.

Langkah ini harus diambil karena sejumlah unsur di pemerintah pusat ternyata berbeda sikap menanggapi langkah Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan yang diistilahkan 'menarik rem darurat' dari PSBB Transisi untuk kembali ke PSBB Total seperti awal pandemi menyerang Jakarta.***

Editor: Egi Septiadi

Sumber: rri.co.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x