Cucu Ma'ruf Amin Adly Fairuz Maju di Pilkada 2020, Para Pemimpin Negeri Sedang Bangun Dinasti?

- 1 September 2020, 11:29 WIB
Cucu Wapres Ma'ruf Amin, Adly fairuz
Cucu Wapres Ma'ruf Amin, Adly fairuz /Instagram @angbeenrishi

PR INDRAMAYU - Tidak hanya Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang mencalonkan anak dan menantunya di Pilkada yang akan datang, Wakil Presiden Ma'ruf Amin juga rupanya melakukan langkah serupa.

Ia tengah membangun dinasti dengan mencalonkan anak dan cucunya.

Sang anak, yakni Siti Nur Azizah diusung untuk maju menjadi bakal calon Wali Kota Tangerang Selatan.

Baca Juga: Sering Merasa Bau Mulut Saat Gunakan Masker? Begini Saran Ahli untuk Mengatasinya!

Sementara, yang paling menyorot perhatian, sang cucu yang sempat berprofesi sebagai artis bakal maju dalam pemilihan Bupati Karawang.

Cucu Wapres Ma'ruf yang dimaksud adalah Adly Fairuz. Pelakon yang namanya melejit di sinetron Cinta Fitri itu, mendapat rekomendasi dari PDIP untuk maju sebagai calon Wakil Bupati Karawang. Ia berpasangan dengan Yesi Karya Lianti.

Nama keduanya, diumumkan Ketua DPP PDIP bidang politik, Puan Maharani bersama 4 pasangan calon gubernur-wakil gubernur dan 58 pasangan calon kepala daerah tingkat kabupaten/kota lainnya.

Baca Juga: Semakin Menggila, India Catat Rekor 80.000 Penambahan Kasus Covid-19 dalam Sehari

"Karawang, Yessy Karya Lianti dengan Adly Fairuz," ucap Puan secara virtual, sebagaimana diberitakan Warta Ekonomi yang melansir artikel Rakyat Merdeka dengan judul artikel 'Anak, Cucu Maju Pilkada, Maruf Amin Bangun Dinasti'.

Selain mendapatkan dukungan dari PDIP, Yesi-Adly diketahui ikut mengantongi rekomendasi dari PPP, PBB, dan PAN. Partai Hanura juga disebut-sebut akan bergabung dalam koalisi.

Lalu kenapa PDIP memilih Adly untuk mendampingin Yesi? Apa karena cucu Wapres Ma'ruf? Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto membantah tudingan itu.

Baca Juga: Naik Rp9.000 dari Hari Sebelumnya, Berikut Rincian Harga Emas Antam dan UBS Selasa, 1 September 2020

"Bukan karena dia anak atau cucu siapa," kata Hasto dalam konferensi pers daring yang digelar Jumat, 28 Agustus 2020 lalu.

Yang terpenting, lanjut Hasto, adalah komitmen dan kesediaannya mengikuti proses pencalonan. Dia juga membawa-bawa nama mendiang Presiden RI ke-3, BJ Habibie, yang disebutnya menyukai sosok Adly ketika bermain dalam sinetron Cinta Fitri.

"Ini buat kami merupakan rekam jejak yang baik," sambungnya.

Baca Juga: BMKG Prakirakan Cuaca Indramayu Dihiasi Langit Cerah Hari Ini, Selasa 1 September 2020

Cucu Ma'ruf ini juga keberatan jika disebut aji mumpung memanfaatkan nama besar Ma'ruf untuk modal bertarung di kancah Pilkada.
"Sebelum Abah (Ma'ruf Amin) jadi Wapres pun saya sudah terkenal, punten," kata Adly di kantor DPD PDIP Jabar, Bandung, kemarin.

Dia mengakui, bahwa ini adalah pengalaman pertamanya maju di Pilkada. Namun, Adly diketahui bukanlah orang baru di dunia politik. Ia sempat mencalonkan diri di Pilkada Kabupaten Bandung Barat (KBB). Namun mengundurkan diri. Adly juga pernah nyaleg, tapi gagal.

Sejauh ini, komunikasi dengan Ma'ruf, sebut Adly belum dilakukan secara mendalam. Kendati demikian, ia mengaku akan meminta wejangan dari sang kakek.

Baca Juga: Cek Fakta: Tersiar Kabar Vaksin Covid-19 Bisa Sebabkan Kemandulan, Simak Kebenarannya

"Dari dulu abah (Ma'ruf) tahu saya orang yang mandiri. Meskipun bukan cucu kandung," sambungnya.

Pria berusia 33 tahun ini, diketahui punya hubungan keluarga dengan Wapres Ma'ruf dari postingan akun Instagramnya beberapa waktu lalu. Ia menceritakan pertemuannya dengan Ma'ruf dalam suasana penuh keakraban. Mulai dari berolahraga, berdiskusi hingga sarapan bersama.

"Tadi akhirnya pun beliau menyampaikan dan memperkenalkan saya sebagai cucunya karena masih ada hubungan darah kandung," ungkapnya.

Baca Juga: [UPDATE] Virus Corona Indonesia per Senin, 31 Agustus 2020: Sudah Tembus 174 Ribu Kasus Terinfeksi

Direktur Eksekutif Perludem, Khoirunnisa Nur Agustyati menilai, tumbuh suburnya dinasti politik tidak terlepas dari pengaruh sikap pragmatis partai dalam mengusung kandidat kepala daerah.

"Partai cenderung mencalonkan orang yang memiliki popularitas tinggi atau modal sosial besar," kata Ninis, sapaan akrab Khoirunnisa kepada Rakyat Merdeka.

Politik kekerabatan ini diakuinya tidak dilarang oleh Mahkamah Konstitusi. Namun, ada efek buruknya yang harus dicegah.

Baca Juga: Ma'ruf Amin Minta Vaksin Covid-19 Bersertifikat Halal, Netizen: Ini Wapres atau Ketua MUI Sih?

"Efek buruknya adalah berpotensi menimbulkan ruang kompetisi yang tidak setara," ujarnya.

Sebenarnya, lanjut Ninis, dampak buruk dari politik dinasti ini bisa diantisipasi dengan memastikan proses demokratisasi di internal partai politik. Perlu ada aturan yang mewajibkan orang-orang yang dicalonkan sudah harus menjadi kader partai minimal 2 tahun.

"Agar orang tersebut sudah betul-betul memahami nilai-nilai organisasi partai politik," tandasnya.

Selain Adly, anak Wapres Ma'ruf Siti Nur Azizah juga ikut bertarung memperebutkan kursi Wali Kota Tangerang Selatan. Ia berpasangan dengan Ruhamaben. Sejauh ini keduanya sudah mendapat dukungan dari PKS dan Demokrat.*** (Redaksi WE Online)

Editor: Suci Nurzannah Efendi

Sumber: Warta Ekonomi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah