Diungkapkanya, selama tinggal di Taman tersebut, Marat hanya bisa makan dari pemberian warga yang iba melihatnya. Apalagi jika sedang hujan, dia berteduh di bangunan Bandara Ngurah Rai.
"Dia jadi pengemis minta-minta sama orang di sana. Ada juga yang bantu kasih dia makan," jelas Suryanegara.
Baca Juga: Seorang Perangkat Desa Tega Cabuli Anak di Bawah Umur, Pelaku Sempat Melancarkan Aksinya di Kuburan
Diketahui, Marat masuk ke Bali pada 22 Maret 2020 untuk berwisata. Sebelumnya dia masuk pada Bulan Desember melalui China, kemudian ke Bangkok, Kamboja, Malaysia, Singapore, kemudian bulan Maret ke Indonesia.
Tapi saat hendak balik ke negaranya, dia kehabisan uang. Terlebih lagi, kondisi tidak adanya penerbangan ke Rusia saat pandemi membuat Marat terlantar di Kuta.
"Saat ini kami sudah berkoordinasi dengan imigrasi untuk menjemput yang bersangkutan," bebernya.***