Karena itulah TNI AU Menyusun strategi untuk memberikan serangan balasan kepada Belanda.
Baca Juga: Jadwal Acara RTV Hari Ini Rabu, 28 Juli 2021, BoboiBoy dan Adit Sopo Jarwo Temani Siang dan Petang
Pada tanggal 28 Juli 1947 sekitar pukul 19.00 WIB, 4 kadet penerbang yaitu Suharnoko Harbani, Sutardjo Sigit, Mulyono, dan Bambang Saptoadji dipanggil oleh Kasau Komodor Udara Suryadi Suryadarma dan Komodor Muda Udara Halim Perdanakusuma.
Mereka dikumpulkan untuk melakukan rencana operasi udara rahasia untuk menyerang daerah kedudukan Belanda.
Pengeboman 3 Kota
Akhirnya TNI AU pada dini hari tanggal 29 Juli 1947 Kadet Penerbangan Sutardjo Sigit, Suharnoko Harbani diperintahkan untuk menyerang wilayah pendudukan Belanda di Ambarawa, Salatiga, dengan pesawat Churen yang dijadikan pesawat pengebom.
Baca Juga: 10 Kecamatan Tertinggi Covid-19 di Kota Bandung 28 Juli 2021, Sukasari Salah Satunya
Sementara itu Kadet Penerbangan Mulyono diperintahkan menyerang Semarang dengan menggunakan pesawat pengebom tukik “Driver Bomber” Guntei.
Akan tetapi Kadet Penerbangan Bambang Saptoadji yang menggunakan pesawat buru sergap Hayabusa terpaksa dibatalkan karena pesawat masih belum selesai diperbaiki.
Serangan tersebut memporakporandakan kubu-kubu pertahanan Belanda, akan tetapi untuk mengembalikan semangat tempurnya Belanda melakukan serangan balasan.