PR INDRAMAYU – Hari Bhakti TNI Angkatan Udara pertama kali diselenggarakan pada 29 Juli 1947.
Itu berarti, tahun ini para prajurit militer akan memperingati Hari Bhakti TNI Angkatan Udara yang ke-74.
Memperingati momentum Hari Bhakti TNI Angkatan Udara tentu memiliki cerita sejarah di balik peristiwa tersebut.
Dilansir PikiranRakyat-Indramayu.com melalui situs TNI AU, pada 29 Juli 1947 terjadi dua peristiwa pada saat itu yang memiliki makna besar bagi para prajurit TNI Angkatan Udara (AU).
Pertama, sebuah serangan udara TNI AU terhadap daerah pendudukan Belanda tepatnya di Ambarawa, Salatiga, dan Semarang.
Dan di hari yang sama, peristiwa ini juga terjadi dengan gugurnya 3 pelopor dan perintis TNI AU, yaitu Komodor Muda Udara Adisucipto, Komodor Muda Udara Prof. Dr. Abdulrachman Saleh, dan Opsir Muda Udara Adi Sumarmo.
Kedua peristiwa itu terjadi berawal dari perjanjian Linggarjati yang merupakan usaha untuk menuju penyelesaian konflik antara Indonesia dan Belanda.