PR INDRAMAYU - Pemerintah melalui Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) mencanangkan program work from Bali (WFB) atau bekerja dari Bali yang diklaim akan memiliki efek berganda (multiplier effect) bagi sektor pariwisata di Bali.
Dilansir PikiranRakyat-Indramayu.com dari Instagram @indonesiabaik.id, rencananya work from Bali akan diikuti oleh tujuh kementerian yaitu, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Kementerian Kelautan dan Perikanan, Kementerian ESDM, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, kementerian Perhubungan, Kemenetrian PUPPR, dan Kementerian Investasi.
Namun dari program work from Bali ini tidak semua ASN atau PNS yang bisa bekerja dari Bali.
Kemungkinan hanya akan ada 25 persen yang dapat bekerja dari Bali.
Hal tersebut dikatakan oleh Kepala Biro Komunikasi Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Vinsensius Jemadu.
Sementara itu 25 persen ASN akan work from home (WFH) dan 50 persen work from office (WFO).
Kuota ASN yang akan mengikuti program bekerja di Bali akan mempertimbangkan kemampuan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).