MSI pun menyampaikan bahwa kemunduran demokrasi ditandai oleh beberapa hal seperti halnya makin sempitnya partisipasi publik hal ini lantaran untuk masuk ke ranah politik dibutuhkan dana yang tidak sedikit.
Akibat dari inilah maka orang-orang yang berpartisipasi dalam politik justru akan dikuasai oleh elit-elit yang memiliki modal kapital.
Baca Juga: Bulan Ramadhan Tinggal Menghitung Hari, Baca Surat An-Nasr Disertai Latin dan Terjemahan
MSI pun menuturkan karenanya perlu untuk menuntaskan desain institusi demokrasi yang ada di Indonesia.
“Penyebab mundurnya demokrasi Indonesia salah satunya akibat dari desain institusi demokrasi kita yang belum tuntas, menyempitnya partisipasi publik, kemudian pengelolaan negara yang baik tidak abuse of power,” katanya dikutip PikiranRakyat-Indramayu.com dari laman resmi PKS.
Terlebih lagi pembiayaan demokrasi di Indonesia menganut pasar bebas kontestasi politik dimana hal ini berakibat pada memburuknya politik di Indonesia.
Karena sistem ini, praktik-praktik korupsi, politik berbiaya mahal dan oligarki kekuasaan pun semakin bertebaran.
“Budaya politik Indonesia tidak terjadi transformasi sehingga menimbulkan gesekan. Misal perbedaan dalam demokrasi. Kemudian masih ada pandangan bahwa menghadapi yang berbeda dengan pandangan zero sum game (saling menihilkan),” tutur MSI.
Karenanya Indonesia perlu belajar etika kekuasaan dari negara Jepang, karena Jepang memiliki etika atau cara pandang yang baik terkait kekuasaan.