PR INDRAMAYU - Mantan Staf Ahli Kemenkominfo yang pernah membanding-bandingkan UU ITE dengan kitab suci, Henry Subiakto terlihat bahagia dengan turunnya keterisian jumlah pasien di Rumah Sakit Darurat Covid-19 (RSDC), Wisma Atlet.
Baca Juga: Bercerita Tentang Perjalanan Sepasang Kekasih, Simak Lirik Lagu Seperti Kisah Rizky Febian
Tak hanya itu, dengan turunnya keterisian pasien di Wisma Atlet yang mencapai 47,58 persen itu, turut menjadi pertanda bahwa kondisi wabah di Tanah Air akan segera membaik.
"Sebagai tanda-tanda membaiknya keadaan, Amin yarobal alamin," tulisnya.
Untuk diketahui, setelah libur Natal dan Tahun Baru, tingkat keterisian Rumah Sakit Darurat COVID-19 Wisma Atlet, Kemayoran, Jakarta, turun drastis.
Baca Juga: Soal 4 Alasan Transaksi Digital Perlu Diatur Ketat, Sri Mulyani: Pemerintah Harus Menyesuaikan Diri
Dari angka semula 90 persen turun menjadi 47,58 persen dari total kapasitas.
Dugaanya, terjadi karena Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Mikro.
Terjadi di seluruh Pulau Jawa dan Bali yang melibatkan 7 provinsi sekaligus.
Baca Juga: Kembangkan Kasus Korupsi Pengadaan Lahan di Jakarta, KPK Buka Kemungkinan Panggil Saksi Lain
Menyasar hingga ke tingkat RT/RW oleh tim satuan tugas Covid-19.
Hal ini dianggap membuat masyarakat semakin disiplin dalam menjalankan protokol kesehatan.
Ini dituturkan langsung oleh Komandan Lapangan RSDC Wisma Atlet Letkol Laut (K) drg M Arifin, dikutip PikiranRakyat-Indramayu.com dari Antaranews Senin 15 Maret 2021.
Baca Juga: Tarif Vaksin Mandiri Masih Menunggu Kadin dan Bio Farma, Menkes Pastikan Tidak Ada Pungutan Biaya pada Pegawai
"Dari PPKM Mirko skala mikro itu menurut kami sangat efektif dan itu kalau bisa dilaksanakan dengan baik. Diseluruh Indonesia saya yakin itu bisa mengendalikan dengan ketat dari angka konfirmasi positif," ujarnya.
Tak hanya itu, ujar Marinir dari TNI AL ini penurunan angka juga ditenggarai oleh program vaksinasi yang digalakkan oleh pemerintah.
Dimana menyasar 181,5 juta orang atau 70-80 persen penduduk Indonesia. ***